Mengenal Pohon Tertua Kedua di Dunia
Pohon tertua kedua di dunia adalah Sarv-e Abarkuh, yang terletak di kota Abarkouh, Provinsi Yazd, Republik Islam Iran. Pohon warisan alam dan objek wisata Iran ini memiliki tinggi 25-28 meter dan lebar 11,5 meter.
Beberapa legenda mengaitkan asal-usul pohon tersebut dengan Yafet (Japheth), putra Nabi Nuh as, sementara yang lain percaya bahwa Zoroaster sendiri yang menanamnya.
Di Iran kuno, menanam pohon sangat penting dan hal ini dapat dilihat di beberapa ukiran di Persepolis. Abarkuh dianggap suci oleh Zoroastrian karena tetap hijau sepanjang tahun, bahkan telah berumur lebih dari 4.000 tahun.
Abarkuh ada sejak awal abad ke-14. Dalam buku Hamdollah Mostofi berjudul "Nezhatol Quloob," Abarkouh digambarkan sebagai "a cedar of global fame."
Sarv-e Abarkuh yang saat ini dikelilingi taman kota menjadi pilihan pertama untuk dikunjungi dari semua taman Iran yang terkenal seperti Taman Fin, Mahan, Dolatabad dan lainnya.
Diceritakan bahwa Pohon Kashmar ditebang atas perintah Khalifah Abbasiyah Motavakkel dan diangkut ke Samarra, namun Abarkouh bertahan hingga sekarang.
Sarv-e Abarkuh tidak pernah dilupakan oleh masyarakat Iran. Legenda ini tumbuh semakin kuat dengan berlalunya waktu, sementara penyair dan seniman juga menggambarkannya dalam karya-karya mereka.Penjelajah ternama dari Italia, Marco Polo menyebut Abarkuh dalam catatan perjalanannya.
Salah satu rumah tua yang paling dekat dengan Abarkuh adalah rumah Ogho Zadeh. Rumah ini dibangun di masa Dinasti Qajar dan milik Sayid Husein Abar Qui, salah satu orang terkaya di kota ini. Rumah ini selalu menjadi perhatian wisawatan disebabkan bangunannya yang indah dan tradisional. (RA)