AS, dari Kekalahan Tabas hingga Permusuhan terhadap IRGC (2)
(last modified Wed, 24 Apr 2019 11:23:03 GMT )
Apr 24, 2019 18:23 Asia/Jakarta
  • Trump dan IRGC Iran
    Trump dan IRGC Iran

Intervensi militer Amerika di gurun Tabas pada 5 Ordibehesht 1359 Hs yang berujung pada kekalahan memalukan merupakan upaya untuk membebaskan para spionase Amerika yang ditangkap dalam aksi mahasiswa Iran pengikut garis Imam menduduki pusat spionase Amerika. Namun ini bukan akhir dari agresi Amerika terhadap Iran.

Amerika menjadi kekuatan adidaya besar dunia sejak awal abad ke-20 dan negara-negara Eropa yang aktif merampok berbagai wilayah dunia menempati posisi kedua. Amerika berusaha memperluas dominasinya terhadap negara-negara yang selama bertahun-tahun dijajah Eropa. Di antara wilayah yang pada awalnya dijajah Eropa dan kemudian didominasi Amerika adalah Asia Barat (Timur Tengah).

Pasdaran Iran

Namun kemenangan Revolusi Islam di Iran membuat dominasi Amerika kian rentan. Sejatinya penolakan terhadap imperialisme berubah menjadi titik awal konspirasi kubu arogan terhadap Republik Islam Iran.

Amerika Serikat sebagai pemimpin kubu arogan selama bertahun-tahun berusaha mengancam dan merusak keamanan Iran. Upaya AS tersebut dilakukan melalui intervensi dan pengobaran krisis serta pembangunan pangkalan laut, darat dan udara di negara-negara kawasan serta yang berbatasan dengan Iran. Selain itu, pendekatan AS ini juga didukung dengan penjualan senjata canggih kepada negara Arab tetangga Iran di Teluk Persia.

Kini pemerintah Amerika melalui program Iranphobianya berusaha melanjutkan hegemoninya di kawasan dengan melemparkan tudingan palsu terhadap Iran dan menyebut negara ini sebagai pemicu instabilitas keamanan dan pendukung kelompok teroris.

Aksi permusuhan dan ilegal Amerika terhadap Iran serta pelabelan teroris terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) atau Sepah Pasdaran sejatinya bagian lain dari permaian permusuhan AS serta esensi agresi pemerintah Amerika Serikat.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei dalam arahannya di berbagai kesempatan dan saat menjelaskan tujuan serta permusuhan Amerika menyatakan, Amerika tengah mencari peluang untuk memaksakan kehendaknya kepada bangsa Iran. Rahbar saat menjelaskan masalah ini mengingatkan bahwa esensi AS saat ini sama dengan era Reagen dan tidak ada perbedaan antara kubu Demokrat dan Republik.

Musuh-musuh bangsa Iran sepanjang 40 tahun lalu telah merancang berbagai konspirasi, tapi seluruhnya gagal dan Sepah Pasdaran senantiasa terdepan dalam melawan konspirasi tersebut .

Saat ini kubu arogan dunia dan Amerika menunjukkan kebencian dan permusuhannya melalui pelabelan teroris terhadap lembaga yang mejnadi pilar masyarakat Iran dan yang senantiasa menjunjung tinggi cita-cita bangsa ini serta pengorbanannya dalam melawan teroris telah teruji.

Sepah Pasdaran dengan pengorbanannya berhasil mencerabut akar teroris di Iran. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kubu arogan dunia marah terhadap lembaga revolusioner ini. Unit Sepah Pasdaran dan militer bukan saja melawan teroris dukungan AS dan sekutu regionalnya di perbatasan dan di dalam wilayah Iran, tapi juga mendukung bangsa kawasan dalam melawan fenomena buruk ini.

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani dalam pidatonya bertepatan dengan Hari Nasional Teknologi Nuklir pada 20 Farvardin, kepada pemerintah AS mengatakan, "Pasukan mana yang menembak jatuh pesawat komersial kami di perairan Teluk Persia, kecuali kalian yang senantiasa mengintervensi kawasan dan berusaha melawan rakyat di kawasan?"

"Kalian setelah menyerang maskapai Iran dan membunuh penumpangnya, mengatakan keliru dan menganggap pesawat tersebut adalah pesawat militer F-14. Semua orang menyadari betapa kekanak-kanakan klaim kalian tersebut dan betapa besar kebohongannya. Kalian dengan aksi teror ini ingin mengatakan bahwa kalian tidak mengenal garis merah, kalian membantai perempuan dan anak-anak serta pesan kalian adalah dukungan terhadap terorisme di kawasan," tegas Hassan Rouhani.

Sepah Pasdaran adalah lembaga yang muncul dari rakyat dan menunjukkan solidaritas bangsa Iran menghadapi musuh. Pasukan ini dengan gagah berani melawan musuh selama era perang pertahaan suci. Sejak awal kemenangan Revolusi Islam hingga kini, Sepah Pasdaran dengan semangat pengorbanan, revolusi dan kinerjanya yang gagah berani menjadi dukungan bangsa Iran.

Ayatullah Khamenei di kongres komandan Sepah Pasdaran (28 Shahrivar 1395 Hs) menyebut IRGC sebagai benteng kuat revoluso dan unsur pertahanan dalam dan luar negeri serta identitas unggul dan istimewa yang dibutuhkan bagi kemajuan bangsa serta gerakan menuju cita-cita.

Rahbar bersama sejumlah Komandan Pasdaran

Wajar jika lembaga seperti ini yang memiliki kemampuan, kekuatan dan basis rakyat serta pembela hak-hak kaum tertindas dunia mendapat tudingan tak berdasar dari Amerika. Sepah Pasdaran dan lembaga lain Iran bersatu dalam melawan pendekatan dan langkah permusuhan pemerintah AS serta tidak membiarkan keamanan di kawasan terancam dengan maraknya perang porksi dan terorisme.

Dewasa ini menurut pandangan publik di dunia, Amerika dikenal sebagai arus destruktif dan pengobar krisis di konstelasi keamanan regional dan dunia. Tidak ada keraguan akan realita ini. Amerika dengan membentuk al-Qaeda dan dengan melanjutkan dukungan kepada Daesh (ISIS) telah mengubah kawasan Asia Barat menjadi kantong krisis dan medan perang. Hampir satu dekade, Amerika menjadikan Suriah dan Irak dililit perang dan terorisme.

Koran The Boston Globe beberapa waktu lalu seraya mengkritik kebijakan ganda Washington terkait terorisme membahas tudingan Amerika dan sejumlah sekutu Barat dan Arabnya terhadap Iran bahwa Tehran mendukung terorisme. Koran ini menulis, "Alasan menuding Iran mendukung terorisme adalah Tehran menolak hegemoni dan intervensi Amerika di kawasan, ini satu-satunya dosa Iran."

 

Kantor penjaga kepentingan Iran di Kairo saat merespon perilaku Amerika ini di memo yang bertepatan dengan peringatan pembantaian warga Palestina di Deir Yassin (9 April 1948) oleh Zionis menulis, Trump melabeli Sepah Pasdaran sang pahlawan anti terorisme sebagai teroris. Namun siapa sebenarnya teroris?

Sementara menutu Koran The Jerusalem Post, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo di sidang Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS menjelaskan, Sepah Pasdaran Iran dicantumkan di list kelompok teroris negara ini karena Israel.

Noam Chomsky

Noam Chomsky, pengamat politik ketika Paris mendapat serangan teror menilai kebijakan AS dan sekutunya menjadi sebab serangan ini.

Seraya menggulirkan pertanyaan apakah tujuan AS mendorong terorisme atau mengakhirinya, Chomsky mengatakan, jika kalian ingin mengakhir terorisme, pertama-tama harus bertanya mengapa terorisme muncul? Apa sebab kemunculannya dan apa akar mendalamnya? Kemudian kalian harus berusaha mambahas dan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.

Adapun Republik Islam Iran tidak akan pernah mengijinkan konspirasi dan pengobaran api Amerika beserta sekutunya teralisasi.

Iran sejak awal kemenangan Revolusi Islam telah melewati permusuhan dan konspirasi ini satu demi satu dan terkadang berbarengan. Selama konspirasi ini, Amerika tidak pernah menang, yang ada adalah kekalahan beruntun Gedung Putih.