Lintasan Sejarah 30 Oktober 2021
Hari ini Sabtu, 30 Oktober 2021 bertepatan dengan 23 Rabiul Awal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 8 Aban 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Sayidah Fathimah Maksumah Tiba di Kota Qom
1242 tahun yang lalu, tanggal 23 Rabiul Awal 201 HQ, Sayidah Fathimah Maksumah tiba di kota Qom.
Setahun pasca pengasingan Imam Ridha as ke kota Marv, Sayidah Fathimah Maksumah as, saudari Imam Ridha as bersama sejumlah saudaranya mulai melakukan perjalanan untuk menemui saudara mereka. Dalam perjalanan, rombongan tiba di kota Saveh, tapi di sana ada beberapa orang yang membenci Ahli Bait diperintah oleh pemerintah untuk menyertai mereka. Rombongan tidak bersedia diperlakukan demikian dan akhirnya terjadi perang antara kedua pihak. Banyak dari rombongan Sayidah Fathimah Maksumah as yang gugur syahid.
Sayidah Fathimah Maksumah as sedih dengan kejadian itu yang membuatnya jatuh sakit. Beliau merasa semakin tidak aman di kota Saveh dan berkata, “Bawa saya ke kota Qom! Karena saya mendengar dari ayahku berkata bahwa kota Qom merupakan pusat Syiah kami.”
Mendengar itu, rombongan yang masih tersisa membawa beliau ke kota Qom. Ketika para tokoh kota Qom mendengar berita kedatangan Sayidah Fathimah Maksumah as, mereka dengan segera menyambut kedatangan beliau. Tepat tanggal 23 Rabiul Awal 201 Hq, Sayidah Fathimah Maksumah bersama rombongan tiba di kota Qom. Beliau tinggal di kota Qom hanya 17 hari dan setelah itu meninggal dunia.
Mohammad Hossein Fahmideh Gugur Syahid
41 tahun yang lalu, tanggal 8 Aban 1359 HS, Mohammad Hossein Fahmideh, seorang remaja Iran berusia 12 tahun melakukan aksi heroik hingga mencapai derajat tinggi kesyahidan.
Fahmideh yang dilahirkan di kota Qom, dalam usianya yang masih sangat muda pergi ke medan perang di kota Khorramshahr untuk menghadapi serangan tentara agresor Irak yang menjarah kota itu. Dengan penuh keberanian, Fahmideh melakukan aksi bom mati syahid dengan cara melilitkan sejumlah granat di tubuhnya dan menabrakkan tubuhnya ke sebuah tank tentara Irak. Akibatnya, ia bersama tank tersebut meledak dan hancur lebur. Dalam sebuah pesan yang disampaikan menanggapi gugurnya Hossein Fahmideh, pemimpin Revolusi Islam Iran Imam Khomeini mengatakan,
"Sesungguhnya pemimpin kita semua adalah remaja berusia 12 tahun itu. Hatinya yang masih kecil jauh lebih besar dari ratusan lidah dan pena. Ia melilitkan granat di tubuh untuk kemudian menabrakkan diri ke tank musuh hingga hancur lebur. Dengan aksinya itu, ia telah meminum mata air syahadah".
Di Iran setiap tanggal 8 Aban diperingati sebagai Hari Remaja dan Siswa Basij. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatollah al-Udzma Sayid Ali Khamenei saat menamakan hari ini sebagai Hari Remaja dan Siswa Basij mengatakan, "Memperingati peristiwa syahadah siswa Basij, syahid Hossein Fahmideh merupakan esensi Pertahanan Suci (Defa Moghaddas).
Perundingan Damai Timur Tengah Dimulai
30 tahun yang lalu, tanggal 30 Oktober tahun 1991, dimulailah sebuah konferensi untuk perdamaian Timur Tengah yang diikuti oleh Israel, Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon, dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Konferensi yang diprakarsai oleh Amerika itu berlangsung di Madrid, ibukota Spanyol. Dalam konferensi itu, rezim Israel mengajukan draf kesepakatan atas dasar "Prinsip Pertukaran Perdamaian", yang diartikan sebagai pemberian perdamaian dari pihak Israel dengan syarat negara-negara Arab juga tidak mengganggu Israel. Akan tetapi, pihak Arab bersikeras dengan "Prinsip Pertukaran Perdamaian dengan Tanah", yang artinya, peperangan akan berhenti jika Israel mengembalikan tanah-tanah yang telah didudukinya.
Setelah terbentur dengan prinsip masing-masing pihak, akhirnya dengan bantuan AS, Tel Aviv berhasil memecah belah barisan negara-negara Arab. Kemudian, rezim Zionis menandatangani kesepakatan perdamaian secara terpisah masing-masing dengan PLO dan Yordania. Akan tetapi, beberapa tahun sesudahnya, rezim Zionis Israel sama sekali tidak mematuhi kesepakatan yang telah dibuatnya dengan PLO dan Yordania itu. Mereka bahkan makin memperkeras aksi represifnya terhadap bangsa Palestina.