Mar 20, 2022 10:35 Asia/Jakarta
  • 20 Maret 2022
    20 Maret 2022

Hari ini Ahad, 20 Maret 2022 bertepatan dengan 17 Sya'ban 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Isfand 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ayatullah Isfahani Wafat

82 tahun yang lalu, tanggal 17 Sya'ban 1361 HQ, Ayatullah Sheikh Hassanali Isfahani, ahli fiqih dan sufi muslim asal Iran, meninggal dunia.

Sejarah

Ayatullah Sheikh Hassanali Isfahani dilahirkan pada tahun 1279 HQ di Isfahan, Iran tengah. Untuk menuntut ilmu, Sheikh Isfahani pergi ke Najaf, Irak. Kemudian beliau ke Mashad, Iran dan hingga akhir umurnya, beliau tinggal di kota itu.

Selain menguasai ilmu-ilmu agama, beliau juga ahli dalam ilmu matematika, perbintangan, dan kedokteran. Namun, Ayatullah Isfahani menjadi terkenal karena derajat sufisme dan kemuliaan akhlaknya yang merupakan hasil dari ibadah dan pembinaan jiwa. Sebagian di antara kemuliaan Ayatullah Isfahani ditulis dalam buku "Tanda-Tanda dari Ketiaadaan Tanda-Tanda" yang ditulis oleh putranya.

Nasionalisasi Minyak Iran

71 tahun yang lalu, tanggal 29 Isfand 1329 HS (19 Maret 1951), Parlemen dan Senat Iran mengesahkan undang-undang nasionalisasi minyak Iran.

Hari Nasionalisasi Industri Minyak Iran

Pengesahan UU ini merupakan kemenangan perjuangan rakyat Iran yang dipimpin para ulama yang beberapa waktu sebelumnya mengadakan berbagai demonstrasi penentangan atas imperialisme asing di negara mereka.

Selain mengesahkan UU ini, parlemen juga mengangkat Doktor Mosaddegh sebagai Perdana Menteri Iran yang bertugas melaksanakan UU tersebut. Atas disahkannya UU Nasionalisasi Mintak Iran ini, negara-negara Barat mengembargo pembelian minyak dari Iran. Inggris yang menguasai industri perminyakan di Iran bahkan mengadukan masalah ini ke Pengadilan Den Haag namun kalah dalam pengadilan.

Dengan dukungan rakyat, pemerintah Iran tetap melaksanakan UU tersebut dan tanggal 18 Juni 1952, perusahaan-perusahaan minyak milik Inggris secara penuh diambil alih oleh bangsa Iran.

Pencurian Trofi Piala Dunia
 
56 tahun yang lalu, tanggal 20 Maret 1966, pada ekshibisi Stampex yang diadakan di Central Hall, Westminster, London, trofi Jules Rimet yang terbuat dari emas murni senilai 30 ribu pound sterling dicuri.

Trofi Piala Dunia

Peristiwa itu terjadi bertepatan dengan penyelenggaraan misa di sebuah gereja yang ada di bagian lain gedung.

Saat itu, piala diletakkan bersebelahan dengan prangko senilai 3 juta pound sterling. Anehnya, para pencuri justru lebih memilih trofi ketimbang prangko yang ada. Pakar forensik dan detektif dikerahkan untuk menyelidiki kasus itu dan menyerukan orang-orang yang ada di Central Hall pada saat kejadian untuk melaporkan diri ke Scotland Yard.

Seminggu sebelumnya, delegasi Brasil menyerahkan piala itu ke FIFA sehubungan dengan penyelenggaraan Piala Dunia di Inggris. Ketika terjadi pencurian, pihak Brasil mengatakan hal tersebut merupakan pelanggaran yang tidak mungkin terjadi di Brasil, karena bahkan seorang pencuri pun terlalu mencintai sepak bola.

Pernyataan itu terbukti salah sebab piala Jules Rimet kembali dicuri pada 1983 di Rio de Janeiro dan tidak pernah ditemukan. Namun untuk peristiwa pencurian kali ini, trofi tersebut akhirnya bisa ditemukan oleh seekor anjing bernama Pickles pada 27 Maret di selatan London.

Tags