Pezeshkian: Kami Siap Menyerang Israel Lagi
https://parstoday.ir/id/news/iran-i174804-pezeshkian_kami_siap_menyerang_israel_lagi
Pars Today - Dalam wawancara eksklusif dengan saluran televisi Al Jazeera, yang disiarkan pada Selasa (22/07/2025) malam, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa pasukan negaranya siap untuk sekali lagi menyerang hingga ke kedalaman Wilayah Pendudukan.
(last modified 2025-09-24T10:07:51+00:00 )
Jul 24, 2025 14:30 Asia/Jakarta
  • Presiden Republik Islam Iran Masoud Pezeshkian
    Presiden Republik Islam Iran Masoud Pezeshkian

Pars Today - Dalam wawancara eksklusif dengan saluran televisi Al Jazeera, yang disiarkan pada Selasa (22/07/2025) malam, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa pasukan negaranya siap untuk sekali lagi menyerang hingga ke kedalaman Wilayah Pendudukan.

Menurut laporan Pars Today, Pezeshkian menambahkan, Kami siap menghadapi segala aksi militer Israel. Rezim ini telah menyerang kami dan kami telah menyerangnya dengan kekuatan, tetapi mereka menyembunyikan kerugian mereka.

Presiden Iran menekankan, Israel berusaha mengubah, memecah belah, dan melenyapkan Iran dengan menciptakan kekacauan dan menghancurkan pemerintahannya, tetapi gagal. Tidak diragukan lagi telah terjadi infiltrasi di Iran, tetapi faktor penentunya adalah teknologi Amerika dan penggunaan kemampuannya.

Kami tidak bergantung pada kepastian gencatan senjata

Presiden Iran menjelaskan, Kami tidak menginginkan perang, tetapi kami juga tidak bergantung pada kepastian gencatan senjata, dan kami akan membela diri dengan kekuatan. Israel mencegah pembicaraan tentang keberhasilan serangan rudal kami, tetapi permintaan rezim ini untuk menghentikan perang membuktikan banyak hal.

"Iran tidak menyerah dan tidak akan menyerah, dan ini jelas bagi semua orang, tetapi kami percaya pada diplomasi dan dialog. Negara-negara di kawasan tidak pernah mengambil sikap mendukung Iran seperti selama perang baru-baru ini," tambah Pezeshkian.

Pengayaan Uranium Akan Dilanjutkan di Tanah Iran

Sambil menekankan penolakan Republik Islam Iran terhadap kepemilikan senjata nuklir, Pezeshkian menyatakan, Ini adalah sikap politik, agama, kemanusiaan, dan strategis kami. Pengayaan uranium di tanah Iran akan terus berlanjut di masa mendatang dalam kerangka hukum internasional.

"Setiap negosiasi di masa mendatang harus didasarkan pada logika saling menguntungkan dan Iran tidak akan menerima ancaman dan perintah. Presiden AS Donald Trump mengatakan Iran seharusnya tidak memiliki senjata nuklir, dan kami menerima ini bukan karena kata-kata Trump, melainkan karena fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam. Mengatakan bahwa program nuklir Iran telah berakhir adalah ilusi. Kemampuan nuklir Iran bukan terletak pada fasilitasnya, melainkan pada pikiran para ilmuwan kami," tegasnya.

Qatar Saudara Angkat Iran

Presiden Republik Islam Iran menambahkan soal serangan Tehran terhadap pangkalan udara AS di Qatar, Kami tidak menyerang Qatar dan kami tidak dapat melakukan ini. Negara ini seperti saudara angkat kami dan rakyatnya adalah saudara kami dan Iran mendukung mereka dengan segala cara. Kami tidak menyerang Qatar, tetapi kami menyerang pangkalan Amerika yang mengebom Iran. Saya memahami perasaan dan posisi Qatar terkait apa yang terjadi dan itulah sebabnya saya berbicara dengan saudara saya, Emir Qatar, melalui telepon. Niat kami terhadap negara Qatar baik, positif, dan penuh persaudaraan, dan kami siap membantu mereka di bidang apa pun.

Mengenai upaya pembunuhan terhadap dirinya, Pezeshkian mengatakan, Insiden itu merupakan bagian dari upaya Israel untuk meneror pejabat politik Iran setelah menargetkan pejabat militernya.(SL)