Facebook Gagal Memeriksa Ujaran Kebencian dan Berita Bohong di India
Raksasa media sosial Facebook menjadi sorotan di India. Ia dituduh gagal menjinakkan ujaran kebencian di India.
Perusahaan dilaporkan telah gagal untuk mengekang posting yang menghasut. Postingan tersebut sebagian besar berisi konten anti-Muslim.
“Facebook Papers” pertama kali dibocorkan oleh whistleblower Frances Haugen.
Referensi ke India tersebar di antara dokumen.
Diduga bahwa Facebook telah mendukung partai yang memerintah India, Bharatiya Janata Party (BJP).
PM Modi telah diskreditkan karena memanfaatkan platform untuk keuntungan partainya.
Facebook secara selektif menegakkan kebijakannya tentang ujaran kebencian untuk menghindari pukulan balik dari BJP.
Modi dan CEO Facebook Zuckerberg dilaporkan telah mengembangkan hubungan dekat.
Partai nasionalis Hindu yang berkuasa di India dituduh menyebarkan propaganda anti-Muslim.
Retorika anti-Muslim telah memicu kekerasan terhadap Muslim.
India adalah pasar terbesar Facebook dengan setidaknya 340 juta pengguna. Hampir 400 juta orang India juga menggunakan layanan pesan perusahaan.