Lintasan Sejarah 15 Januari 2022
Hari ini Sabtu, 15 Januari 2022 bertepatan dengan 12 Jumadil Tsani 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 25 Dey 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Pertama Kalinya Umat Islam Memakai Uang Logam
1369 tahun yang lalu, tanggal 12 Jumadil Tsani 74 HQ, untuk pertama kalinya umat Islam memakai uang logam berbahasa Arab yang dibuat di Damaskus.
Hingga masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, Khalifah dari Bani Umayah, uang logam yang dipakai oleh umat Islam adalah uang logam Romawi atau Iran.
Jurji Zaydan dalam buku History of Islamic Civilization menyebut Abdul Malik bin Marwan mengubah uang logam Rowami ke Arab, namun ketika Raja Romawi mengetahui rencana itu, ia mengancam akan menuliskan hinaan kepada Nabi Muhammad Saw dalam uang logam yang mereka cetak. Abdul Malik ketakutan dengan ancaman itu dan mencari solusi dari para tokoh Islam waktu itu. Seorang dari mereka mengusulkan agar meminta pendapat dari Imam Muhammad al-Baqir as.
Sekalipun Abdul Malik keberatan, ia terpaksa mengundang Imam Baqir as dari Madinah ke Damaskus. Setelah sampai di Damaskus, Abdul Malik menyampaikan masalah yang dihadapinya.
Imam Baqir as dengan segera berkata, “Kumpulkan para ahli lalu membuat cetakan dan melebur perak dan emas lalu dituangkan dalam cetakan tersebut di mana kedua bagiannya ditulis kalimat Tauhid dan nama Muhammad Rasulullah, sementara di sekelilingnya ditulis tanggal dan nama kota pembuatan. Berat uang dirham 10 mitsqal dan uang dinar 7 mitsqal.”
Abdul Malik melaksanakan apa yang disampaikan Imam Baqir as dan setelah itu memerintahkan untuk menggunakan uang logam Islam ini di seluruh negara Islam.
Pertempuran Laut Aru
60 tahun yang lalu, tanggal 15 Januari 1962, terjadi pertempuran antara Indonesia dan Belanda di Laut Aru, Maluku yang dikenal dengan nama Pertempuran Laut Aru.
Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis destroyer, pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI Matjan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135,02° BT. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "Kobarkan semangat pertempuran".
Armada Indonesia di bawah pimpinan Yos Sudarso, yang saat itu berada di KRI Macan Tutul, berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul. KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tapi kedua kapal lainnya berhasil selamat.
Ayatullah Mohammad Ali Haqqi Sarabi Wafat
23 tahun yang lalu, tanggal 25 Dey 1377 HS Ayatullah Mohammad Ali Haqqi meninggal dunia di usia 70 tahun di kota Qom dan dikebumikan di pekuburan Sheikan di kota ini.
Ayatullah Haj Sheikh Mohammad Ali Haqqi Sarabi lahir ke dunia dari keluarga ulama sekitar tahun 1307 HS di kota Sarab, Azerbaijan Timur. Beliau mempelajari mukaddimah ilmu-ilmu agama dan tingkat menengah di kota Tabriz dan Qom. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di kota Najaf. Di sana beliau belajar kepada guru-guru besar seperti Ayatullah Sayid Mahmoud Shahroudi, Sayid Muhsin al-Hakim dan Sayid Abu al-Qasim al-Khu’i.
Ayatullah Haqqi setelah itu kembali ke kota Sarab dan beberapa waktu tinggal di sana, beliau pergi ke Qom dan ikut belajar fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid dari Ayatullah Boroujerdi dan Imam Khomeini ra. Padahal, beliau telah mendapat ijazah ijtihad dari Ayatullah Muhsin al-Hakim, Sayid Mahmoud Shahroudi, Sayid Abu al-Qasim al-Khu’i dan Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i. Di Qom, beliau mengajar dan sibuk menulis dan setelah itu lebih fokus di salah satu masjid terkenal Tehran.
Di dekat masjid Jami Imam Husein as Tehran, Ayatullah Haqqi membangun hauzah ilmiah. Di tahun-tahun pertama Revolusi Islam, beliau mewakafkan diri dan masjid untuk memajukan tujuan kebangkitan Islam dan memimpin gerakan anti rezim Shah. Pasca kemenangan Revolusi Islam beliau pernah menjadi anggota parlemen Iran dari kota Sarab dan anggota Dewan Ahli Kepimpinan dari provinsi Azerbaijan Timur.
Sebagian karya beliau adalah Risalah fi al-Adalah, Risalah fi I’jaz al-Quran, Syarh Dua al-Iftitah dan tagsir sejumlah surat al-Quran dalam empat jilid.