Lintasan Sejarah 27 Maret 2022
Hari ini Ahad, 27 Maret 2022 bertepatan dengan 24 Sya'ban 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 7 Farvardin 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Hasan Shirazi Meninggal Dunia
131 tahun yang lalu, tanggal 24 Sya'ban 1312 HQ, Mirza Muhammad Hasan Shirazi, seorang ahli fiqih dan marji' besar Islam, meninggal dunia.
Mirza Muhammad Hasan Shirazi dilahirkan pada tahun 1230 Hijriah di kota Shiraz, di selatan Iran. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau melanjutkan pendidikan ke hauzah imiah di kota Najaf, Irak. Selama beberapa tahun, beliau belajar dari Syaikh Murtadha Anshari, yang merupakan ulama besar pada zaman itu, sampai akhirnya mencapai derajat keilmuan yang tinggi.
Mirza Shirazi merupakan pencetus pemboikotan tembakau di Iran. Beliau mengeluarkan fatwa yang mengharamkan tembakau dan rokok, yang kala itu penjualannya dimonopoli oleh Inggris. Fatwa ini merupakan penentangan besar terhadap rezim yang berkuasa waktu itu, yaitu Raja Nasirudin dari Dinasti Qajar, yang bekerjasama dengan Inggris.
Fatwa pengharaman tembakau ini memberikan pengaruh besar bagi perjuangan rakyat Iran selanjutnya dalam melawan rezim-rezim despotik di Iran.
Kazem Zadeh Iranshahr, Penulis Kontemporer Iran Wafat
60 tahun yang lalu, tanggal 7 Farvardin 1340 HS, Kazem Zadeh Iranshahr meninggal dunia di Swiss dalam usia 78 tahun dan dimakamkan di sana.
Hossein Zadeh Iranshahr Tabrizi lahir di kota Tabriz pada 1262 HS dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya. Untuk beberapa waktu ia pergi ke Kaukasus dan memilih Istanbul untuk melanjutkan pendidikannya. Kazem Zadeh bergabung dengan warga Iran pencari kebebasan yang tinggal di Istanbul dan bersama mereka membentuk Asosiasi Persaudaraan Iran.
Dari Turki, Kazem Zadeh lalu pergi ke Mekah dan setelah itu menuju Eropa. Ia melanjutkan pendidikannya di Paris dan belajar jurnalistik. Selama di Paris, ia bersama Allamah Mohammad Qazvini mendirikan Asosiasi Sastra dan Sains Iran dan setelah beberapa waktu ia mengajar bahasa dan sastra Persia di Universitas Cambridge, Inggris.
Kazem Zadeh pada 1301 HS mempublikasikan majalah Iranshahr di Istanbul selama empat tahun dan Kementerian Kebudayaan Iran mengangkatnya sebagai pemimpin mahasiswa Iran di Turki.
Setelah tinggal selama 19 tahun di Jerman, Kazem Zadeh memutuskan untuk pergi ke Swiss dan di sana membentuk sebuah aliran Irfan Bathini yang memiliki banyak pengikut. Selain bahasa Persia, ia menguasai bahasa Perancis, Inggris, Jerman dan Arab dan banyak menggubah syair. Ia menulis banyak karya seperti Dar Jostejou-ye Khoushbakhti, Rah-e Now, Tajalliyat-e Rouh-e Irani dan lain-lain.
Marlon Brando Tolak Oscar
49 tahun yang lalu, tanggal 27 Maret 1973, Marlon Brando menolak penghargaan Oscar.
Aktor Amerika yang dikenal karena menggunakan metode aktingnya ini dikenal sebagai satu dari sekian banyak aktor berpengaruh dari generasinya.
Pada saat itu, Marlon Brando kembali ke kancah perfilman Hollywood atas penampilannya sebagai bos mafia dalam The Godfather(1972). Performa akting yang ditampilkan Brando dalam film tersebut membuatnya meraih Academy Awards sebagai aktor terbaik.
Akan tetapi, tanggal 27 Maret 1973 penghargaan tersebut ditolak sebagai protes Brando akan perlakuan industri film terhadap suku asli Amerika. Brando kemudian menjelaskan bahwa penolakan Oscar yang dilakukannya bukan berarti dia tidak menghormati penghargaan tersebut.
Namun, aksinya itu justru memberikan inspirasi positif bagi pergerakan suku Indian. Brando terkenal sering membantu kalangan minoritas di Amerika, tidak hanya suku asli Amerika, tetapi juga orang-orang Afrika Amerika, Asia Amerika, dan Hispanik Amerika.