Lintasan Sejarah 27 Agustus 2022
Hari ini Sabtu, 27 Agustus 2022 bertepatan dengan 29 Muharam 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 5 Shahrivar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Tawanan Ahlul Bait Tiba di Syam
1383 tahun yang lalu, tanggal 29 Muharam 61 HQ, tawanan Ahli Bait tiba di Syam.
Pada waktu itu, Ibrahim bin Thalhah bin Abdullah maju ke depan mendekati Imam Sajjad as. Ia termasuk orang yang ikut berperang di masa Muawiyah di perang Jamal. Dengan penuh kedengkian dan untuk membalas dendamnya, ia menunjukkan luka sayatan pedang yang dideritanya di perang Jamal.
Ibrahim bin Thalhah berkata kepada Imam Sajjad as, “Engkau telah menyaksikan siapa pemenangnya?”
Imam Sajjad as menjawab, “Bila engkau ingin mengetahui siapa yang menjadi pemenang, maka sabarlah dahulu, sampai dikumandangkan azan dan iqamah. Pada waktu itu engkau akan mengetahui suara siapa yang kekal hingga Hari Kiamat.”
Ali Akbar Kaveh Wafat
32 tahun yang lalu, tanggal 5 Shahrivar 1369 HS, Ali Akbar Kaveh, guru besar di bidang seni kaligrafi Iran, meninggal dunia.
Seniman ini lahir di kota Shiraz, Iran, pada tahun 1312. Sejak kecil, dia sudah mengenal karya-karya kaligrafi dan jenis huruf Nast'aliq.
Secara bertahap, Ali Akbar Kaveh mendalami bidang ini dengan belajar kepada seniman-seniman terkenal saat itu, seperti Mirza Taher Katib Humayun Hamedani dan Saifi Qazuni. Ali Akbar Kaveh selama bertahun-tahun mengabdi di Persatuan Penulis Kaligrafi Iran dan mendidik banyak seniman.
Moldova Merdeka
31 tahun yang lalu, tanggal 27 Agustus 1991, Moldova meraih kemerdekaannya.
Negara yang terletak di Eropa Timur ini sepanjang sejarahnya berada di bawah penjajahan berbagai bangsa dan negara, seperti Ukraina, Utsmani, Rusia, dan Romania. Setelah terjadi Revolusi Buruh di Rusia tahun 1917, Moldova diserahkan kepada Romania.
Pada akhir Perang Dunia Kedua dan mundurnya Jerman dan Rumania dari negara-negara jajahannya, Moldova dikuasai oleh Soviet dan digabungkan ke dalam Uni Soviet.
Pada akhir dekade 1980-an, Uni Soviet bubar dan negara-negara yang tergabung di dalamnya satu persatu membebaskan diri. Sebagian rakyat Moldova berkeinginan untuk kembali bersatu dengan Rumania dan sebagian rakyat lainnya, terutama yang berasal dari etnik Rusia dan Ukrania, menolak hal tersebut. Akhirnya setelah diadakan referendum, didapatkan hasil bahwa sebagian besar rakyat Moldova menentang penyatuan negara ini dengan Rumania dan menginginkan kemerdekaan penuh.
Moldova memiliki luas wilayah 33700 kilometer persegi serta berbatasan dengan Romania dan Ukraina.