Lintasan Sejarah 30 Agustus 2022
Hari ini Selasa, 30 Agustus 2022 bertepatan dengan 2 Safar 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 8 Shahrivar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abu Hayan Gharnati Wafat
699 tahun yang lalu, tanggal 2 Shafar 745 HQ, Abu Hayan Gharnati, seorang penyair dan sastrawan muslim terkemuka Mesir meninggal dunia.
Abu Hayan dilahirkan pada tahun 654 Hijriah di Andalausia dan untuk menuntut ilmu, ia melakukan perjalanan ke berbagai negara.
Pada tahun 679, Abu Hayan pergi ke Mesir dan hingga akhir usianya ia tinggal di negara itu untuk belajar, mengajar, dan menyusun buku. Abu Hayan menguasai berbagai bidang ilmu seperti ilmu al-Quran, hadis, dan fiqih, namun ia lebih terkenal atas kemampuannya di bidang ilmu nahwu atau tata bahasa Arab. Di akhir hidupnya, Abu Hayan menderita kebutaan.
Ia meninggalkan berbagai karya penulisan di antaranya berjudul "Tadzkiratun-Nuhaah".
Ledakan di Gedung PM Iran, Syahidnya Rajai dan Bahonar
41 tahun yang lalu, tanggal 8 Shahrivar 1360 HS, Mohammad Ali Rajai, Presiden Iran dan Mohammad Javad Bahonar, Perdana Menteri Iran pada waktu itu, gugur syahid akibat ledakan bom di kantor Perdana Menteri di Teheran.
Peledakan bom ini dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin al-Khalq.
Syahid Rajai memulai aktivitas sosialnya dengan menjadi guru. Bersamaan dengan melakukan tugasnya sebagai guru, beliau juga aktif berjuang melawan rezim despotik Shah Pahlevi. Akibatnya, Rajai harus berkali-kali dipenjara dan mengalami berbagai kesulitan besar. Setelah kemenangan Revolusi Islam dan Republik Islam Iran berdiri, Rajai menjabat posisi menteri pendidikan dan pengajaran, anggota Majelis Perwakilan Islami, perdana menteri, dan terakhir menjadi presiden.
Ketika Syahid Rajai menjabat sebagai Presiden, posisi perdana menteri dipegang oleh Doktor Bahonar. Doktor Bahunar adalah seorang ruhaniwan Islam dan pejuang garis depan dalam melawan rezim Shah.
Setelah syahidnya kedua pemimpin besar Iran yang sangat dikenal keikhlasan dan kerendahhatiannya ini, Imam Khomeini menyatakan, "Keutamaan kedua syahid ini adalah karena mereka pemimpin yang selalu bersama dengan rakyatnya."
Naji Ali Gugur
35 tahun yang lalu, tanggal 30 Agustus 1987, Naji Ali, seorang desainer dan karikaturis terkenal Palestina gugur syahid.
38 hari sebelumnya, yaitu tanggal 22 Juli 1987, Naji Ali diteror oleh agen mata-mata Israel, Mossad di kantornya di kota London. Setelah 38 hari koma, Naji Ali akhirnya gugur syahid.
Naji Ali dilahirkan pada tahun 1937 di Palestina dan pada masa kecilnya, akibat represi rezim Zionis, dia dan keluarganya harus tinggal di daerah pengungsian "Ainul Halwa" di selatan Libanon. Dengan kemampuannya yang besar di bidang desain dan karikatur, Naji Ali berjuang untuk membuka mata dunia mengenai kekejaman rezim Zionis. Enam bulan kemudian, Organisasi Penerbit Internasional menganugerahkan hadiah "Pena Emas Perdamaian" kepada Naji Ali.