Sep 07, 2022 09:28 Asia/Jakarta
  • Lintas Warta 7 September 2022
    Lintas Warta 7 September 2022

Hari ini Rabu, 7 September 2022 bertepatan dengan 10 Safar 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 16 Shahrivar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Mulla Jakfar Tehrani Meninggal Dunia

181 tahun yang lalu, tanggal 10 Shafar 1263 HQ, Mulla Jakfar Syariatmadar Tehrani, penulis dan ilmuwan besar  muslim asal Iran meninggal dunia pada usia 66 tahun.

Mulla Tehrani dilahirkan pada tahun 1197 Hijriah. Saat masih muda, Mulla Tehrani sudah mengembara ke kawasan-kawasan pusat ilmu-ilmu keislaman. Ia baru pulang kembali ka tanah airnya bersamaan dengan peristiwa pengepungan kota Karbala oleh Daud Pasha, penguasa Imperium Ottoman.

Mullah Tehrani dikenal karena buku-buku bermutu yang ditulisnya. Di antara karya-karyanya yang terkenal  adalah sejumlah kitab berjudul "Mashabih", Asy-Syari'ul Kabir", "Safinatun-Najah", dan Al-Barahinul Qathi'ah".

Image Caption

Jerman Bombardir London

82 tahun yang lalu, tanggal 7 September 1940, Angkatan Udara Jerman melepaskan serangan langsung ke jantung Kota London, Inggris, dengan menjatuhkan bom-bom berdaya ledak tinggi. Akibatnya ratusan orang tewas dan melukai lebih banyak lagi.

Menteri Pertahanan Inggris mengatakan itu merupakan serangan paling besar Jerman. Serangan pertama hari itu dilakukan Jerman pada sore hari. Pusat serangan berada di kawasan East End, sepanjang daerah sungai Kota London.

Sebanyak 300 bomber mengurung London selama hampir 2 jam. Menjelang pukul 20.00, serangan gelombang kedua datang. Serangan tersebut lebih lama daripada gelombang pertama, yaitu selama 8 jam, sehingga pada malam itu Kota London dipenuhi suara ledakan tanpa henti.

Pemerintah Inggris menyatakan, dari serangan tersebut, 88 pesawat Jerman bisa ditembak jatuh. Adapun dari pasukan Inggris sendiri, 22 pesawat dinyatakan hilang atau ditembak jatuh.

Image Caption

Demonstrasi Besar Besaran Terjadi di Seantero Iran

44 tahun yang lalu, tanggal 16 Shahrivar 1357 HS, menyusul meningkatnya perlawanan rakyat terhadap rezim Shah Iran yang despotik, terjadi berbagai demonstrasi besar-besaran di hampir seluruh penjuru Iran.

Shah Pahlevi kemudian mengeluarkan larangan segala bentuk demonstrasi. Namun, pada saat itu pula, Imam Khomeini dari pengasingannya di kota Najaf, Irak memberikan seruan agar perjuangan rakyat terus dilanjutkan.

Beliau menyatakan, "Dengan nama Allah Yang Maha Kuasa, saya meminta agar kebangkitan  rakyat terus ditingkatkan dan demonstrasi dilakukan sebanyak mungkin agar rezim yang zalim dan kejam bisa segera dikalahkan."