Lintasan Sejarah 5 November 2022
Hari ini Sabtu, 5 November 2022 bertepatan dengan 10 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 14 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Fatimah Makshumah as Wafat
1243 tahun yang lalu, tanggal 10 Rabiul Tsani 201 HQ, Fatimah Makshumah as, putri Imam Musa bin Jakfar as, imam ketujuh kaum Muslimin, meninggal dunia di kota Qom, Iran.
Fatimah Makshumah as dilahirkan di Madinah tahun 173 Hijriah. Fatimah Makshumah as dikenal sebagai seorang perempuan yang suci, berilmu tinggi dan hidup zuhud.
Sekitar tahun 200 Hijriah, kakak beliau, Imam Ridha as dipaksa untuk datang ke Khorasan, Iran oleh penguasa kaum Muslimin saat itu, Khalifah Makmun. Setahun kemudian, Fatimah Makshumah memutuskan untuk pergi ke Khorasan demi menjenguk kakak beliau.
Dalam perjalanan, Fatimah Makshumah singgah di kota Qom, dan setelah 17 hari berada di kota itu, beliau meninggal dunia karena sakit. Kompleks pemakaman Fatimah Makshumah as di kota Qom hingga kini ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru dunia. Kota tersebut juga menjadi pusat pengajaran ilmu-ilmu Islam dan pusat gerakan revolusi Islam Iran yang akhirnya menang pada tahun 1979.
Jerman Duduki Kawasan Selatan Iran
108 tahun yang lalu, tanggal 14 Aban 1293 HS, pasukan Jerman menduduki kawasan selatan Iran.
Dengan dimulainya Perang Dunia I dan pengaruhnya terhadap negara-negara di dunia, khususnya, Iran yang secara geografis berdekatan dengan Rusia dan Dinasti Ottoman sebagai dua negara yang bertikai membuat morat-marit kondisi dalam negeri Iran.
Pada waktu itu Iran menyatakan sikapnya tidak mendukung satu pihak manapun dalam Perang Dunia I. Tapi kawasan utara Iran diserang oleh pasukan Rusia, sementara Dinasti Ottoman mengagresi daerah Barat Daya Iran. Dua negara ini berperang di daerah Iran untuk memperebutkan Azerbaijan.
Sementara negara Inggris dengan mengerahkan sejumlah kapal perangnya berhasil menduduki kawasan selatan Iran. Negara Jerman sendiri tidak mau ketinggalan. Dengan alasan ingin melindungi warganya di Iran, mereka membentuk pasukan dan memobilisasi masyarakat yang condong membela Jerman. Beberapa waktu setelah itu, pada 14 Aban 1293 Hs, pasukan Jerman memasuki Iran dari daerah selatan dan menyerang warga sipil.
Penyerangan berkali-kali ke daerah-daerah Iran hanya menghasilkan pembantaian, kelaparan dan penjarahan harta milik rakyat.
Jimmy Carter Jadi Presiden
46 tahun yang lalu, tanggal 5 November 1976, Jimmy Carter terpilih sebagai presiden ke-39 AS, dengan meraih 297 suara mengalahkan Gerald R Ford 241 suara (electoral votes).
Selama menjabat presiden, Carter berperan melahirkan traktat Terusan Panama, SALT II dengan bekas negara Uni Soviet, perintisan hubungan diplomatik dengan China pada 1979. Di dalam negeri, Carter yang antirasis itu terlibat perkara kemanusiaan terutama pendidikan dengan pembentukan departemen pendidikan serta konservasi alam termasuk Alaska Lands Act.
Dia sudah menulis berbagai buku. Salah satu yang terkenal adalah Keeping Faith: Memoirs of a President (1982), mengenang konflik AS di Iran pada 1979. Dia kini adalah profesor di Emory University. Pada 1982, dia mendirikan Carter Center, bekerja sama dengan universitas tersebut. Di waktu senggangnya, Carter aktif mengajar pada sekolah minggu dan menjabat pengurus di Gereja Baptist Maranatha di Plains.
Mantan orang nomor satu AS ini tampaknya tidak mengidap sindrom pasca kekuasaan yang terkadang membuat mantan penguasa seperti tak berdaya lagi serta loyo jiwa dan raga.