Lintasan Sejarah 10 Maret 2023
Hari ini Jumat, 10 Maret 2023 bertepatan dengan 17 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 19 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Wafatnya Sayid Mohammad Mahdi Khansari
117 tahun yang lalu, tanggal 19 Isfand 1284 HS, Mirza Mahdi Khansari meninggal dunia di usia 70 tahun dan dikuburkan di samping makam ayahnya di kota Isfahan.
Mirza Mohammad Mahdi Khansari lahir sekitar tahun 1214 HS dari keluarga ulama di kota Isfahan. Ayahnya, Mirza Mohammad Baqir Khonsari adalah penulis buku terkenal Raudhaat al-Jannaat yangu juga merupakan ahli fiqih dan ulama Syiah terkenal di masanya.
Mirza Mohammad Mahdi memulai pendidikan agamanya bersama ayah dan pamannya, Sayid Mohammad Hashem Char Souqi dan belajar kepada para ulama Isfahan. Akhirnya Mirza Mohammad Mahdi mendapat ijazah ijtihad dari guru-gurunya.
Selain mengajar, Mirza Mohammad Mahdi juga meninggal karya ilmiah seperti buku Faraidh al-Yaumiyah, catatan pinggir atas buku Qawanin dan komentar atas buku Lum'ah.
Ayatullah Isfahani Wafat
83 tahun yang lalu, tanggal 17 Sya'ban 1361 HQ, Ayatullah Sheikh Hassanali Isfahani, ahli fiqih dan sufi muslim asal Iran, meninggal dunia.
Ayatullah Sheikh Hassanali Isfahani dilahirkan pada tahun 1279 HQ di Isfahan, Iran tengah. Untuk menuntut ilmu, Sheikh Isfahani pergi ke Najaf, Irak. Kemudian beliau ke Mashad, Iran dan hingga akhir umurnya, beliau tinggal di kota itu.
Selain menguasai ilmu-ilmu agama, beliau juga ahli dalam ilmu matematika, perbintangan, dan kedokteran. Namun, Ayatullah Isfahani menjadi terkenal karena derajat sufisme dan kemuliaan akhlaknya yang merupakan hasil dari ibadah dan pembinaan jiwa. Sebagian di antara kemuliaan Ayatullah Isfahani ditulis dalam buku "Tanda-Tanda dari Ketiaadaan Tanda-Tanda" yang ditulis oleh putranya.
Kota Tokyo Dibom
78 tahun yang lalu, tanggal 10 Maret 1945, dalam era Perang Dunia II, 300 pasukan pengebom AS menjatuhkan hampir 2000 ton bom ke atas kota Tokyo sehingga menghancurkan sebagian besar ibu kota Jepang dan membunuh 100.000 warga sipil. Tujuan AS untuk memberlakukan taktik pengeboman terhadap Jepang adalah untuk menjatuhkan moral negara itu dan memaksanya menyerah kepada Sekutu.
Pada pagi dini hari itu, bom-bom napalm dan magnesium dijatuhkan di atas pemukiman warga di sepanjang sungai Sumida di timur Tokyo. Bangunan perumahan Tokyo yang umumnya terbuat dari kayu, langsung hancur terbakar dan gas-gas panas mematikan menyembur ke langit Tokyo sehingga 100.00 orang tewas akibat teracuni carbon monoxide, kekurangan oxygen, atau terbakar hidup-hidup. Akibat serangan bom ini, 10 mil persegi bagian timur Tokyo hancur total dan 250,000 gedung-gedung hancur.
Sembilan hari kemudian, pasukan A.S. mengebom kota Nagoya, Osaka, and Kobe, dan di bulan Agustus, AS mengebom Hiroshima and Nagasaki yang membuat Jepang akhirnya bertekuk lutut kepada Sekutu.