Lintasan Sejarah 22 Maret 2022
Hari ini Rabu, 22 Maret 2023 bertepatan dengan 29 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 2 Farvardin 1402 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Perang dengan Bani Mushtaliq
1437 tahun yang lalu, tanggal 19 Sya'ban tahun keenam Hijriah, terjadi peperangan antara umat Islam melawan Bani Mushtaliq.
Bani Mushtaliq adalah bagian suku-suku atau kabilah yang tergabung dalam kabilah Khuza'ah yang sudah sejak lama berhijrah dan bertempat disekitar kota Mekah. Para pembesar kabilah ini senantiasa mengembangkan penyembahan berhala di Mekah.
Setelah umat Islam mencapai kekuasaannya di Madinah, Bani Mushtaliq yang tetap mempertahankan penyembahan berhala mereka, mempersiapkan diri untuk memerangi Muslimin.
Nabi Muhammad Saw kemudian mengerahkan pasukan Muslimin untuk menghadapi serangan musuh ini. Dalam perang yang kemudian terjadi, Bani Mushtaliq mengalami kekalahan parah di tangan umat Islam.
Warga Tehran Demo Pemerintahan Reza Khan
97 tahun yang lalu, tanggal 2 Farvardin 1303 HS, warga Tehran demo pemerintahan Reza Khan.
Pasca merebut kekuasaan, Reza Khan berusaha untuk mendirikan silsilah kerajaan Pahlevi. Untuk meraih tujuannya, pertama kali ia menyatakan pemerintahannya adalah republik sebagai pendahuluan untuk mentransformasikan kekuasaan dari dinasti Qajar kepada Dinasti Pahlevi.
Ketika Reza Khan mengumumkan pemerintahan republik, pada tanggal 2 Farvardin 1303 HS, rakyat bersama ulama berkumpul di bundaran Baharestan, di depan gedung Majlis Syura Melli (parlemen) dan meneriakkan yel-yel menentangnya. Demonstrasi itu berujung bentrok antara rakyat dan pasukan keamanan, sehingga ada yang tewas, sementara sebagiannya terluka.
Peristiwa ini memaksa ketua parlemen mengeluarkan reaksi cepat lalu memerintahkan untuk melakukan penyidikan terhadap komandan militer Iran yang waktu itu dipegang oleh Reza Khan. Reaksi dari pihak parlemen ini mengkhawatirkan Reza Khan dan akhirnya ia mengeluarkan pernyataan meminta maaf dan akhirnya di tengah puncak aksi demo rakyat di pelbagai kota di Iran terhadap sistem republik Reza Khan, ia akhirnya menyatakan menarik kembali idenya itu.
Hakim Luluskan Permintaan Mati
20 tahun yang lalu, tanggal 22 Maret 2002, pengadilan di London, Inggris, meluluskan permintaan seorang pasien untuk mati setelah sekian lama menderita kelumpuhan dari leher ke sekujur tubuh tanpa kunjung sembuh.
Caranya, perempuan yang hanya disebut sebagai Miss B itu tak lagi mendapat perawatan dan dokter harus mematikan alat ventilator yang membuat pasien itu tetap hidup.
Keputusan pengadilan itu dilontarkan hakim Elizabeth Butler-Sloss, yang kini mendapat gelar bangsawan Dame. Kendati tergolek lemah di ranjang rumah sakit, Miss B bisa menyaksikan keputusan pengadilan yang dibuat Butler-Sloss melalui sambungan video.
"Saya sangat senang dengan keputusan ini," kata perempuan berusia 43 tahun itu seperti dikutip BBC. Pasien itu berasal dari Jamaika dan sudah tinggal di Inggris sejak umur 8 tahun.
Pasien yang tidak berkeluarga itu sejak 2001 lumpuh setelah pembuluh darah di bagian leher pecah. Sejak saat itu dia hanya bisa bernafas dengan bantuan alat ventilator. Menurut dokter, peluang Miss B untuk sembuh hanya 1 persen.
Dia meminta rumah sakit untuk mematikan ventilator untuk mengakhiri hidupnya, namun ditolak. Itulah sebabnya dia kemudian mengajukan permohonan hukum di pengadilan dan akhirnya dikabulkan oleh Butler-Sloss.