May 16, 2023 10:13 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 16 Mei 2023

Hari ini, Selasa, 16 Mei 2023 bertepatan dengan 25 Syawal 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 25 Ordibehesht 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini:

Imam Jakfar Shadiq Gugur Syahid

Tanggal 25 Syawal 148 HQ,  Imam Jakfar Shadiq as, cucu Rasulullah Saw generasi ke-lima, gugur syahid akibat dibunuh oleh rezim yang berkuasa saat itu, yaitu Dinasti Abbasiah.

Imam Jakfar Shadiq lahir pada tahun 83 Hijriah di kota Madinah dan dibesarkan oleh ayah beliau, Imam Baqir as.  Setelah Imam Baqir gugur syahid, tampuk imamah (kepemimpinan kaum Muslimin) dilanjutkan oleh anak beliau, Imam Jakfar Shadiq as yang saat itu berusia 31 tahun.

Sebagaimana yang juga dialami ayah dan kakek-kakek beliau, serta kelak anak dan cucu beliau, Imam Jakfar Shadiq dan para pengikutnya mengalami tekanan dan represi dari dinasti yang berkuasa saat itu. Namun, karena saat itu tengah terjadi perebutan kekuasaan kekhalifahan Islam antara Dinasti Umayah dan Abbasiah, tekanan terhadap Imam Jakfar Shadiq dan para pengikut Ahlul Bait tidak terlalu besar, sehingga beliau memiliki kesempatan untuk menyebarluaskan ajaran dan ilmu-ilmu Islam.

Tercatat ribuan ahli fiqih dan cendikiawan Islam datang ke majelis ilmu Imam Jakfar Shadiq untuk menuntut ilmu di berbagai bidang, mulai dari agama, teologi, kedokteran, kimia, hingga astronomi. Jabar bin Hayan, seorang kimiawan besar dunia Islam adalah salah satu murid Imam Jakfar Shadiq. Imam Jakfar Shadiq dan ayah beliau, Imam Muhamamd Baqir, adalah pendiri pusat keilmuwan terbesar di dunia Islam saat itu, di kota Madinah.

Ilustrasi haul kesyahidan Imam Ja\'far Shadiq as.

Ayatullah Haj Sheikh Ahmad Ahari Wafat

Tanggal 26 Ordibehesht 1348 HS, Ayatullah Haj Sheikh Ahmad Ahari meninggal dunia dalam usia 81 tahun dan dimakamkan di kota Qom.

Ayatullah Haj Sheikh Ahmad Ahari lahir sekitar tahun 1267 HS di kota Ahar, Azerbaijan Timur. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah hauzah, untuk beberapa lama beliau tinggal di kota Tabriz dan setelah itu melanjutkan pendidikannya ke Najaf al-Asyraf, Irak.

Selama 10 tahun beliau belajar kepada guru-guru besar seperti Sheikh as-Syariah Isfahani, Mirza Mohammad Hassan Naini, Mirza Ali Shirazi, Agha Dhiya ad-Din Iraqi, Mohammad Hassan Gharavi dan Sayid Abolhassan Isfahani. Sekitar 20 tahun dari usianya dihabiskan untuk mengajar dan menulis, selain belajar, sehingga beliau dikenal sebagai salah satu guru hauzah.

 

Pada 1330 HS, beliau kembali ke kota kelahirannya dan setelah beberapa waktu menjadi pengelola Hauzah Ilmiah Tabriz. Beliau terlibat langsung dengan masalah yang dihadapi masyarakat, karena dinilai sebagai pemimpin agama di kota tersebut. Ketika rezim Shah Pahlevi menyerang madrasah Feiziyeh di Qom dan masalah ratifikasi UU Kapitulasi, Ayatullah Haj Sheikh Ahmad Ahari menentang sikap yang dilakukan pemerintah waktu itu.

Ayatullah Ahari meninggalkan banyak karya ilmiah seperti Catatan Pinggir Makasib, Catatan Pinggir Rasail, Risalah Ijtihad dan Risalah Kaidah La Dharar.

Pendakian Everest

Perempuan Jepang Capai Puncak Everest

Tanggal 16 Mei 1975, melalui bagian tenggara Gunung Everest, perempuan pendaki asal Jepang Junko Tabei menjadi perempuan pertama yang berhasil mencapai puncak gunung tersebut.

Everest yang merupakan puncak tertinggi di dunia ialah bagian dari pegunungan Himalaya dan terletak di perbatasan China dan Nepal.

Nama Everest diambil dari nama pendaki Inggris abad ke-19 yang berhasil bertahan hidup di Himalaya. Sebelum Tabei menaklukkan Puncak Everest, Edmund Hillary dan Tenzing Norgay telah berhasil mencapainya pada 1953. Sepuluh tahun kemudian, James Whittaker menjadi warga pertama AS yang berhasil melakukannya. Dua belas tahun setelah Tabei, Stacy Allison mengikuti jejaknya dengan menjadi perempuan pertama AS penakluk puncak Everest.