Jun 30, 2023 12:50 Asia/Jakarta
  • 30 Juni 2023.
    30 Juni 2023.

Hari ini, Jumat, 30 Juni 2023 bertepatan dengan 11 Dzulhijjah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 9 Tir 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Wafatnya Mirza Jawad Maliki Tabrizi, Guru Besar Akhlak

Tanggal 11 Dzulhijjah 1344 HQ, Ayatullah Mirza Jawad Maliki Tabrizi, guru besar akhlak meninggal dunia dan dikuburkan di pekuburan Sheikhan di kota Qom.

Mirza Jawad Maliki Tabrizi yang dikenal dengan Mirza Jawad Agha anak Mirza Syafi' adalah seorang arif sempurna dan ahli fiqih. Beliau dilahirkan di kota Tabriz, Iran.

Setelah menyelesaikan pendidikan agama tingkat pertama dan menengah, beliau kemudian pergi ke kota Najaf, Irak. Di sana Mirza Jawad Agha belajar pada guru-guru besar Hauzah Ilmiah Najaf seperti Agha Reza Hamedani, Akhond Khorasani, Muhaddits Nuri dan Akhond Hamedani.

Pada 1320 HQ, Mirza Jawad Maliki kembali ke Iran dan menetap di Tabriz. Pada puncak-puncaknya peristiwa Revolusi Konstitusi di Iran, beliau pindah ke kota Qom.

Mirza Jawad Maliki Tabrizi disebut sebagai seorang ahli ibadah hakiki. Beliau banyak mendidikan murid-murid yang dikemudian hari menjadi ulama besar seperti Ayatollah Bahauddini, Sheikh Abbas Tehrani dan Imam Khomeini ra.

Beliau juga meninggalkan karya-karya ilmiah seperti "Asrar al-Shalah", "al-Muraqabaat", "A'mal al-Sanah", "Risalah Fiqih" dan "Risalah Liqa-u Allah".

Sayid Ahmad Pishavari Wafat

Tanggal 9 Tir 1309 HS, Sayid Ahmad Pishavari meninggal dunia di usia 86 tahun di Tehran dan dimakamkan di komplek makam Imam Zadeh Abdollah di Tehran.

Sayid Ahmad Adib Pishavari lahir di kota Ojaq, Pakistan pada 1223 Hs. Beliau termasuk keturunan sayid yang terkenal di Ojaq, dimana nasab mereka dalam sair dan suluk sampai kepada Sohravardiah. Adib selama beberapa waktu tinggal di Afghanistan dan Khorasan untuk menuntut ilmu-ilmu aqli dan naqli. Adib juga pernah tinggal selama 2 tahun di kota Sabzavar dan belajar kepada filsuf Mulla Hadi Sabzavar.

Beliau belajar juga kepada Akhond Mulla Mohammad, anak Mulla Sabzavari dan Akhond Mulla Ismail. Adib kemudian tinggal di Mashad dan di sana beliau terkenal dengan sebutan Adib Pishavar atau Adib Hindi. Selain menguasai sastra, bahasa Arab, filsafat dan matematika, Adib Pishavar juga memiliki bakat kaligrafi yang hebat.

Pada usia 40 tahun, beliau pindah ke Tehran dan melalui sisa umurnya di sana. Dalam menyampaikan pidato, Adib Pishavar mengikuti metode guru-guru klasik. Sesuai dengan keluasan informasi dan pengetahuannya tentang budaya Islam dan pelbagai ilmu keislaman serta penguasaannya yang mendalam akan bahasa dan sastra Persia membuat syair-syairnya memiliki kandungan yang luas. Hal ini yang membuat syair-syairnya tidak terlalu memanfaatkan emosi yang mendalam.

Adib Pishavar menghabiskan usianya dalam menuntut ilmu dan menyucikan diri. Hal itu membuatnya bebas dan kecenderungan duniawi. Itulah mengapa ia tidak memiliki apa-apa, kecuali beberapa jilid buku. Sayid Ahmad Pishavar selama bertahun-tahun mengajar dan berhasil mendidik banyak murid yang dikemudian hari mencapai derajat ketinggian ilmu dan sastra.

Sayid Ahmad Pishavar meninggal sejumlah karya ilmiah seperti kumpulan syair, Tashif Diwan Naser Khosrou dan komentar atas buku sejarah Baihaqi.

Keluarga Aquino Kembali Pimpin Filipina

Tanggal 30 Juni 2010, Benigno "Noynoy" Aquino III resmi menjadi presiden baru Filipina, menggantikan Gloria Macapagal Arroyo.

Dalam pidato pertama usai dilanti sebagai presiden, Rabu 30 Juni 2010, Aquino berjanji menegakkan keadilan yang sejati dan seutuhnya bagi rakyat Filipina.

Pelantikan Noynoy merupakan prestasi istimewa bagi keluarga Aquino. Dia berhasil meraih prestasi yang pernah diukir mendiang ibunya, Corazon Aquino, yaitu menjadi presiden Filipina. 

Ratusan ribu orang berpakaian warna kuning, yang menghadiri pelantikan presiden baru, bertepuk tangan dan mendengungkan nama Noynoy begitu dia mengambil sumpah di alun-alun Rizal Park, Manila.

Aquino, mengenakan setelan khas setempat, dalam bahasa Tagalog berjanji akan memerangi korupsi, terutama di badan pemerintah yang dikenal dengan korupsi yang merajalela seperti biro bea cukai dan penerimaan internal. Dia berjanji akan membawa era baru pemerintah yang baik, reformasi, dan birokrasi.

"Hari ini impian kita akan menjadi kenyataan," kata Aquino. "Hari ini adalah akhir sebuah kepemimpinan yang telah sekian lama tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat," kata putra mendiang Senator Benigno Aquino Jr. ini.

Rakyat Filipina dicengkeram kemiskinan, korupsi, konflik bersenjata, dan terpecah belah selama berpuluh tahun. Pada malam menjelang pengambilan sumpah, Aquino mengaku merasa cemas atas situasi itu.

Namun, dia tetap yakin bahwa jutaan orang yang memberikan suara untuknya dalam pemilu lalu akan terus memberi dukungan dalam mengatasi berbagai persoalan.

Tags