Sep 03, 2023 10:28 Asia/Jakarta
  • 3 September 2023
    3 September 2023

Hari ini, Ahad, 3 September 2023 bertepatan dengan 17 Safar 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 12 Shahrivar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Abu As-Suud Terlahir ke Dunia

Tanggal 17 Shafar 896 HQ, Muhamad Mushtafa Imadi, atau yang lebih dikenal dengan nama Abu as-Suud, ulama dan mufassir terkenal muslim terlahir ke dunia di kawasan pedesaan Mudarris, dekat kota Istanbul, Turki.

Karena kecemerlangannya di dunia ilmu, setelah menyelesaikan masa studinya, Abu as-Suud langsung diminta untuk mengajar di sejumlah pusat keilmuan di Turki. Pada saat yang bersamaan, ia juga diangkat sebagai hakim di Istanbul.

Abus-Suud juga memiliki perhatian yang sangat besar terhadap situasi sosial politik di zamannya. Ia sempat terlibat di pemerintahan Imperium Ottoman. Saat itu, ia melakukan banyak pembenahan terhadap hukum negara dan berupaya menjadikan syariat Islam sebagai dasar seluruh hukum negara. Di antara karya tulis Abus-Suud adalah kitab berjudul "Irsyadul ‘Aqlis Salim", "Du'a Nameh", "Qanun Nameh", dan "Mafrudhat".

Qatar Merdeka
 
Tanggal 3 September 1971, Qatar meraih kemerdekaannya dari Inggris dan hari ini ditetapkan sebagai Hari Nasional Qatar.

Sejarah

Pada abad ke-19, Qatar berada di bawah kekuasaan Imperium Ottoman. Setelah melemahnya imperium besar tersebut, pada tahun 1882, Qatar jatuh ke tangan Inggris hingga tahun 1971.

Pada tahun itu pula, dibentuklah Uni Emirat Arab  dan Qatar bergabung di dalamnya. Namun, tak lama kemudian, yaitu  pada bulan September 1971, Qatar keluar dari Uni Emirat Arab dan mengumumkan kemerdekaannya.

Qatar berbentuk kerajaan dan merupakan negara penghasil gas alam terbesar ketiga di dunia.

Profesor Mahmoud Hesabi Meninggal Dunia

Tanggal 12 Shahrivar 1371 HS, Profesor Hesabi meninggal dunia di usia 90 tahun dan dikuburkan di kota Tafresh.

Dr Mahmoud Hesabi, putra Abbas Hesabi "Mo'ez al-Sultaneh", lahir di Teheran, 1281 Hs. Pendidikan dasarnya di sekolah Prancis di Beirut bernama "Ferrer", dan lulus sekolah menengah di American College of Beyrut, dan mengambil sarjana mudanya dari sana. Dr Hesabi dikenal sebagai listrik insinyur di Paris Electric High School dan mendapat gelar Ph.D. di bidang Fisika dari Universitas Sorbonne, Prancis. Ia beberapa kali melakukan perjalanan ke Prancis, Inggris dan Amerika.

Karya Dr Hesabi adalah: Sensitiveness of photoelectric cells (dalam bahasa Prancis), Our way (dalam bahasa Prancis), Iranian Names (dalam bahasa Persia), "Physical Eyes" untuk siswa fisika, dan beberapa esai tentang Inggris, Prancis dan Amerika di majalah fisika, tentang struktur elemen dasar dari atom.

Ia adalah anggota dari Dewan Lembaga Atom Chicago. Ia belajar Quran dari ibunya sebelum usia 7 dan kemudian buku puisi Hafez dan Gulistan dan Bustan milik Sa'di.

Dia adalah seorang mahasiswa yang sukses. Selama belajar nya di universitas ia mendapat 8 derajat (BA, MA, dan Ph.D.) literatur, insinyur sipil, kedokteran, matematika, astronomi, biologi, insinyur listrik, insinyur tambang dan fisika Ph.D. dengan tingkat pertama, hanya selama tujuh tahun.

Tags