Sep 25, 2023 14:58 Asia/Jakarta

Israel telah menutup kembali penyeberangannya dengan Gaza untuk Hari Raya Yahudi Yom Kippur atau Hari Pendamaian.

Penyeberangan pejalan kaki Erez di Gaza utara dan penyeberangan komersial Kerem Shalom di Gaza selatan akan tetap ditutup hingga Selasa.

Penutupan penyeberangan hanya akan menambah penderitaan lebih dari dua juta warga Gaza yang berada di bawah blokade yang melumpuhkan sejak tahun 2007.

Daerah pesisir yang miskin sudah menderita karena tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi.

Para ahli mengatakan bahwa menutup penyeberangan selama hari raya Yahudi akan semakin memperumit situasi dan merupakan bagian dari kebijakan rasis Israel terhadap warga Palestina.

Setiap tahun, rezim apartheid Israel menutup penyeberangan dengan Gaza rata-rata selama seratus hari untuk Hari Raya Yahudi dan acara-acara lainnya, sambil tetap menjaga penyeberangan dengan Mesir dan Yordania tetap terbuka pada waktu yang sama.

Para ahli percaya bahwa hanya pencabutan blokade Israel yang tidak manusiawi dan pembukaan kembali semua penyeberangan secara permanen dapat mengakhiri memburuknya situasi kemanusiaan di wilayah pesisir kecil tersebut.

Kebijakan rasis Tel-Aviv selama hari raya Yahudi dianggap oleh banyak orang sebagai pelanggaran berat terhadap hukum dan norma internasional.

Israel mengatakan akan menutup pintu penyeberangan ke Gaza selama hari raya Yahudi demi alasan keamanan. Namun, kelompok hak asasi manusia menolak argumen Tel-Aviv dan menyatakan bahwa tindakan tersebut hanya bertujuan untuk memperketat blokade.

Tags