Nov 21, 2023 10:14 Asia/Jakarta
  • 21 November 2023
    21 November 2023

Hari ini, Selasa, 21 November 2023 bertepatan dengan 7 Jumadil Awal 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 30 Aban 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Ibn Ghalbun Meninggal Dunia
 
Tanggal 7 Jumadil Awal 389 HQ Ibn Ghalbun, Qari dan muhadis terkenal meninggal dunia.

Ibn Ghalbun lahir pada tahun 309 Hijri di kota Aleppo Suriah tetapi memilih Mesir sebagai tempat tinggalnya. Dia memanfaatkan ilmu dari banyak ulama besar dan pakar hadis pada zamannya. Tak lama kemudian ia pun berhasil menjadi seorang guru besar hadis.

Pakar hadis  muslim ini telah melahirkan pandangan tentang pembacaan Al Quran. Pelbagai pandangan itu kemudian dihimpun oleh muridnya, Makki bin Abi Thalib dalam bukunya yang  berjudul Al-Kashaf.
 
Karya utama Ibnu Ghalbun ialah Al-Arsyad yang berisi tentang tujuh metode pembacaan Quran.

Proklamasi Independensi Luxemburg
 
Tanggal 21 November 1867, berdasarkan hasil Konferensi London,  Luxemburg diumumkan sebagai negara yang independen dan tidak berpihak.

Sejarah

Dengan demikian, Luxemburg tetap berada dalam persatuan dengan Belanda.  Namun, pada tahun 1890,  Luxemburg keluar dari persatuannya dengan Belanda dan pada tahun 1948 bergabung ke dalam NATO. Dengan demikian, negara ini sudah keluar dari posisi tidak berpihaknya.

Luxemburg juga menjadi anggota Pasar Bersama Eropa dan Persatuan Eropa Barat, serta menjadi markas bagi Dewan Pengadilan Eropa dan Yayasan Bank dan Keuangan Eropa Barat. 

Luxemburg memiliki luas wilayah 2586 kilometer persegi, terletak di Eropa barat dan berbatasan dengan Jerman, Perancis, dan Belgia.

Abdol Hossein Farmanfarma, Politikus Qajar Meninggal Dunia

Tanggal 30 Aban 1318 HS, Abdol Hossein Farmanfarma meninggal dunia dalam usia 86 dan dikuburkan di kota Rey.

Abdol Hossein Farmanfarma yang dikenal dengan Nosrat al-Dowleh merupakan keponakan Mohammad Shah Qajar dan sepupu Naseer ad-Din Shah. Ia dilahirkan sekitar tahun 1232 HS di Tehran. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Dar al-Fonoun, ia kemudian diangkat menjadi pegawai kerajaan. Dengan cepat ia mendapat posisi penting, sehingga ketika Naseer ad-Din Shah melawat Eropa, ia menjadi Komandan Pasukan Pengaman Raja. Setelah kembali dari Eropa ia diangkat menjadi Gubernur Kerman dan Baluchestan dengan julukan Farman Farma.

Abdol Hossein banyak diberi posisi penting di pemerintah, hingga sempat menjadi perdana menteri. Namun pasca kudeta tahun 1299 HS, ia mulai ditekan oleh kerajaan dan sejak Sayid Ziya ad-Din Thabathabai berkuasa selama tiga bulan, Abdol Hossein menghabiskan umurnya di penjara. Ia bisa menghirup udara bebas setelah lengsernya Sayid Ziya ad-Din Thabathabai. Sejak dibebaskan ia tidak diberi pos apapun dan hanya diperbolehkan mengikuti acara-acara resmi kerajaan. Sekalipun dekat dengan Reza Khan, ia tidak diberi satu jabatan pentingpun

Semasa hidupnya, Farmanfarma diangkat sebagai gubernur selama sepuluh kali, sembilan kali menjadi menteri dan menjabat perdana menteri sebanyak  dua kali. Abdol Hossein pribadi yang banyak kerja, tapi sangat menindas. Dalam pekerjaannya ia banyak menerapkan cara-cara licik, bahkan ia tidak segan-segan menjilat orang di atasnya. Sementara di bidang politik, Farmanfarma berkeyakinan Iran harus bekerjasama dengan Inggris.

Kehidupan Farmanfarma bak sebuah kementerian kecil. Ia memiliki banyak rumah di Tehran dan di kota-kota Iran lainnya. Mereka yang bekerja dan dekat dengan dirinya yang mengelola seluruh hartanya. Di tahun-tahun terakhir dari umurnya, Abdol Hossein serius mengurusi kekayaannya. Dalam hal ini, Farmanfarma sangat memperhatikan perubahan yang terjadi. Pasca perubahan rezim despotik menjadi konstitusi dan setelah goyahnya kekuasaan Qajar dan berkuasanya Dinasti Pahlevi, ia dapat memainkan peran sedemikian rupa, sehingga tidak pernah menjadi korban perubahan yang ada.

Tags