Lintasan Sejarah 1 Januari 2024
Hari ini, Senin, 1 Januari 2024 bertepatan dengan 18 Jumadil Tsani 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 11 Dey 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
1 Januari Pertama Kali Dirayakan Sebagai Tahun Baru
Tanggal 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi (SM), untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari tahun baru.
Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM.
Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Aleksandria, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dikalkulasi sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.
Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, ia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau July. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Agustinus, menjadi bulan Agustus.
Syeikh Murtadha Anshari Wafat
Tanggal 18 Jumadil Tsani 1281 HQ, Syeikh Murtadha Anshari, seorang ahli fikih, pemikir, dan ulama besar dunia Islam, meninggal dunia di Najaf, Irak dalam usia 67 tahun dan dikuburkan di komplek makam suci Imam Ali as.
Syeikh Murtadha Anshari dilahirkan pada 1214 Hq di kota Dezful di selatan Iran dan merupakan keturunan Jabir bin Abdullah al-Anshari, sahabat Rasulullah Saw. Beliau sejak berusia 18 tahun telah pergi ke Karbala untuk menuntur ilmu. Setelah itu beliau pergi ke Najaf al-Asyraf dan belajar kepada Syeikh Musa Kasyif al-Ghitha.
Syeikh Anshari sempat kembali ke Iran dan di Kashan belajar kepada Mulla Ahmad Naraqi. Pada usia 35 tahun, beliau pergi lagi ke Najaf dan mulai mengajar dan menulis di sana. Beliau berhasil mendidik ratusan murid mujtahid seperti Mirza Shirazi, Syeikh Ja’far Syustari, Mirza Rashti, Sayid Hossein Kouh Kamareh-i, Akhond Khorasani dan lain-lain.
Syaikh Anshari meninggalkan berbagai karya tulis, di antaranya “ar-Rasail” dan “al-Makasib al-Muharramah”.
Agresi Imperium Ottoman ke Iran
Tanggal 11 Dey 1293 HS, Imperium Ottoman menyerangi Iran.
Setelah dimulainya Perang Dunia II, pemerintah Iran menyatakan tidak memihak manapun agar aman dari kerusakan akibat perang. Namun langkah Iran ini tidak diperhatikan oleh pihak-pihak yang berperang dan masing-masih menyerang sebagian teritori Iran.
Pasukan Dinasti Ottoman dengan bantuan etnis Kurdi mulai mengagresi Iran pada 11 Dey 1293 Hs dan menduduki kota-kota yang tidak mampu melawan seperti Tabriz dan Orumieh dan terus merangsek hingga ke utara Iran.
Pasca agresi Dinasti Ottoman, Rusia dengan tentaranya memasuki Iran dan menguasai kota Azerbaijan dan pecahlah perang hebat antara Rusia dan Ottoman. Akibat perang ini, banyak warga Azerbaijan yang tewas dan luka-luka, sementara harta mereka dijarah. Pada akhirnya tentara Rusia menang melawan Ottoman. Kekalahan itu memaksa Ottoman mundur dan Rusia menguasai seluruhnya kota Azerbaijan.
Ketika Inggris memasuki Iran, negara ini menjadi satu dari pihak yang berperang yang membuat Iran menjadi tempat pembantaian rakyat dan kerusakan di sana-sini.