Feb 12, 2024 10:24 Asia/Jakarta
  • 12 Februari 2024
    12 Februari 2024

Hari ini, Senin, 12 Februari 2024 bertepatan dengan 2 Sya'ban 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 23 Bahman 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini

Khoja Abdullah Anshari Lahir

Tanggal 2 Sya'ban 396 HQ, Khoja Abdullah Anshari, ahli fiqih, penyair, dan ulama terkemuka pada abad ke-5 Hijriah, terlahir ke dunia di kota Herat, Afghanistan.

Khoja Abdullah Anshari dikenal dengan julukan "Pir Herat".

Abdullah Anshari banyak meninggalkan karya penulisan bernilai tinggi di bidang sufisme dengan format naratif dan syair, dalam bahasa Arab dan Persia. Karyanya yang paling terkenal adalah "Munajat Nameh", "Mahabbat Nameh", dan "Zadul Arifin".

Dia juga menulis sebuah kitab tafsir Al-Quran yang bergaya sastra dan sufisme, sehingga menjadi aliran baru dalam penulisan tafsir Quran. Abdullah Anshari meninggal dunia pada tahun 481 Hijriah.

Hasan Al-Banna Gugur Syahid

Tanggal 12 Februari tahun 1948, Hasan al-Banna, seorang pejuang muslim terkemuka dan pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin, gugur syahid dalam teror yang dilancarkan Raja Mesir saat itu, yaitu Raja Faruq yang berkonspirasi dengan imperialis Inggris.

Sejarah

Hasan al-Banna selama masa pendidikannya di universitas aktif berjuang menentang imperialisme asing di negerinya. Pada tahun 1928, beliau mendirikan organisasi Ikhwanul Muslimin yang memperjuangkan penegakan nilai-nilai Islam dalam masyarakat dan pemerintah. Secara cepat, organisasi ini berkembang ke berbagai negara muslim dan Hasan al-Banna menjadi sangat terkenal di dunia Islam.

Pada tahun 1948, organisasi ini dibubarkan pemerintah Mesir atas tuduhan telah melakukan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Mesir saat itu dan merencanakan konspirasi untuk menggulingkan Raja Faruq. Para anggota organisasi ini banyak yang ditangkap, termasuk Hasan al-Banna yang akhirnya dibunuh. Meskipun demikian, hingga kini organisasi tersebut masih terus aktif melanjutkan perjuangan mereka di berbagai negara Islam.

Imam Perintahkan Bentuk Komite Revolusi Islam Iran

Tanggal 23 Bahman 1357 HS, Imam Khomeini ra memerintahkan dibentuknya Komite Revolusi Islam Iran.

Setelah rezim Shah lengser dan kemenangan Revolusi Islam Iran, rakyat masih tetap terlibat kontak senjata untuk menghancurkan pertahanan terakhir sisa-sisa anasir rezim. Sementara sebagian rakyat bertanggung jawab melindungi pusat-pusat penting di kota-kota. Dalam kondisi yang semacam ini, dirasa ada kebutuhan penting dibentuknya sebuah organisasi yang bertugas melawan kaki tangan rezim Shah.

Dengan dasar ini, pada 23 Bahman 1357 HS, sehari setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah agar segera dibentuk Komite Revolusi Islam untuk mengontrol situasi serta menciptakan stabilitas dan keamanan. Sejak didirikan, lembaga ini serius mengatur dan melindungi Revolusi Islam, di samping menjaga jiwa, harta dan kehormatan rakyat. Imam Khomeini ra juga memerintah agar senjata yang ada di tangan rakyat harus dikumpulkan oleh lembaga ini.

Kewajiban paling penting Komite Revolusi Islam adalah menghadapi konspirasi asing, menangkap orang-orang dekat rezim Pahlevi, mencegah penyelundupan senjata, menyita harta rezim Pahlevi, menciptakan keamanan di kota, desa dan perbatasan, menjaga tempat-tempat penting dan menghadapi munafikin dan perusuh. Akhirnya pada tahun 1369 Hs, sesuai dengan maslahat lembaga ini digabungkan dengan lembaga-lembaga lain menjadi Kepolisian Republik Islam Iran.