Lintasan Sejarah 25 Februari 2024
Hari ini, Minggu, 25 Februari 2024 bertepatan dengan 15 Sya'ban 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 6 Isfand 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini
Imam Mahdi Lahir
Tanggal 15 Sya'ban 255 HQ, Imam Mahdi, sang juru selamat di akhir zaman terlahir ke dunia di Kota Samarra, Irak.
Imam Mahdi adalah putera dari Imam Hasan al-Askari as, dan merupakan generasi keturunan Rasulullah Saw. Imam Mahdi memiliki nama dan panggilan yang sama dengan Rasulullah, yaitu Muhamad dan Abul Qasim.
Sampai berusia lima tahun, Imam Mahdi berada di samping ayahnya. Pada usia itulah ayahandanya, yaitu Imam Hasan al-Askari, mengapai kesyahidan, dan beliau menerima tampuk imamah atau kepimimpinan atas umat Islam. Dengan kehendak Ilahi, beliau kemudian menghilang untuk jangka waktu tertentu. Selama 69 tahun, Imam Mahdi memimpin umatnya melalui perantaraan para utusan khususnya yang berjumlah empat orang.
Di usianya yang ke 74 tahun, Imam Mahdi kemudian menghilang atau ghaib untuk jangka waktu yang sangat lama. Berdasarkan berbagai keterangan hadis yang kuat, beliau kelak akan muncul kembali di akhir zaman untuk memimpin dunia ini dengan penuh keadilan dan ketentraman. Saat itu, berbagai kezaliman, kefakiran, dan diskriminasi akan dilenyapkan dari muka bumi. Karena itulah, kemunculam kembali Imam Mahdi menjadi harapan terbesar para pencari keadilan, dan mereka selalu berupaya untuk menciptakan kondisi yang bisa mempercepat kemunculan beliau.
Dalam al-Quran surat al-Qashash ayat 5 disebutkan bahwa Allah Swt berkehendak untuk menjadikan orang-orang yang tertindas sebagai penguasa dan pewaris di muka bumi. Untuk itulah, di Iran, tanggal 15 Sya'ban ini dijadikan sebagai Hari Mustadh’afin (Orang-Orang Tertindas).
Ayatullah Mir Mohammad Hossein Shahrastani Wafat
Tanggal 6 Isfand 1275 HS, Ayatullah Sayid Dhiya ad-Din Mir Mohammad Hossein bin Mir Mohammad Ali Shahrastani meninggal dunia dalam usia 57 tahun.
Ayatullah Shahrastani lahir di Kermanshah sekitar tahun 1218 HS dari keluarga ulama dan dari keturunan Marashi Mazandarani yang nasabnya bersambung kepada Imam Sajjad as.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan lanjutan ilmu-ilmu keislaman, beliau mengikuti kuliah Sheikh Mohammad Hossein Ardekani di bidang fiqih dan ushul fiqih. Bertahun-tahun menimba ilmu kepada gurunya menyampaikannya kepada derajat ijtihad. Ayatullah Shahrastani juga menuntut ilmu astronomi kepada Mirza Bagher Yazdi dan matematika kepada Mirza Allam Haravi Hairi.
Ketika berusia 50 tahun, Ayatullah Shahrastani berziarah ke Mashad dan ketika kembali ke Tehran, beliau disambut masyarakat dan memintanya untuk mengajar di sebuah madrasah kota ini. Tapi tidak berapa lama beliau kembali ke Karbala untuk mengajar di sana, sekaligus menjadi marji tertinggi Syiah.
Beliau telah mulai menulis buku sejak usia 12 tahun dan hingga akhirnya sempat menghasilkan sekitar 80 karya tulis seperti al-Istishab, Asl al-Ushul, Tahqiq al-Adillah, Tadzkirah an-Nafs, Lubab al-Ijtihad dan lain-lain.
Pembunuhan di Makam Ibrahim oleh Zionis
Tanggal 25 Februari 1994, seorang warga Israel ekstrim membunuh massal kaum muslim Palestina yang sedang menunaikan salat di seputar kompleks makam Nabi Ibrahim di kota al-Khalil, Tepi Barat.
Sebanyak 29 warga Palestina gugur syahid dan sejumlah lainnya luka-luka akibat berondongan senjata dari orang Zionis itu. Teror yang terjadi di bulan Ramadhan itu menimbulkan kemarahan masyarakat Arab dan muslim, sampai-sampai, pemerintah negara-negara Arab terpaksa mengundurkan jadwal perundingan damai mereka dengan Tel Aviv.
Di Palestina sendiri, situasi menjadi memanas dan perlawanan bangsa Palestina semakin meningkat. Untuk meredam kemarahan warga Palestina, rezim Zionis menangkap pelaku teror itu dan mengadilinya. Namun pengadilan memutuskan bahwa pelaku teror itu mengalami gangguan jiwa sehingga dibebaskan dari hukuman.