Lintasan Sejarah 27 Mei 2018
Hari ini, Ahad tanggal 27 Mei 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 11 Ramadhan 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 6 Khordad 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Ibrahim Karki Wafat
586 tahun yang lalu, tanggal 11 Ramadhan 853 HQ, Ibrahim Karki, seorang sejarawan, sastrawan, dan ahli hadis muslim, meninggal dunia di Kairo, Mesir.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Ibrahim Karki pergi menuntut ilmu ke berbagai pusat pendidikan hingga mencapai keilmuan yang tinggi di bidang fiqih, hadis, dan sastra. Ibrahim Karki juga banyak meninggalkan karya penulisan, di antaranya berjudul "I'rabul Mufashal" di bidang ilmu al-Quran.
Revolusi Rakyat Maroko Kalah
92 tahun yang lalu, tanggal 27 Mei 1926, revolusi rakyat muslim Maroko wilayah Rif dalam melawan penjajah Spanyol dan Perancis, mengalami kekalahan.
Pemimpin revolusi ini adalah Abdul Karim Rifi. Sebelumnya, selama bertahun-tahun Abdul Karim Rifi telah berjuang melawan Spanyol dan berhasil meraih kemenangan.
Kemenangan Abdul Karim Rifi melawan Spanyol ini menimbulkan ketakutan di kalangan Perancis sehingga pada tahun 1924, tentara Perancis turun tangan untuk menolong Spanyol. Tujuannya adalah untuk mencegah meluasnya kemenangan Abdul Karim Rifi ke wilayah yang diduduki oleh Perancis.
Akhirnya, perjuangan Abdul Karim Rifi dan pasukannya mengalami kekalahan setelah terbunuhnya para pemimpin pasukan dan ribuan rakyat muslim kawasan Rif.
Allamah Mohammad Abdul Wahhab Qazvini Wafat
69 tahun yang lalu, tanggal 6 Khordad 1328 HS, Allamah Mohammad Abdul Wahhab Qazvini meninggal dunia di Tehran di usia 86 tahun dan dikuburkan di komplek makam suci Hazrat Abdul Azeem, Rey, Tehran.
Muhammad bin Abdul Wahhab Qazvini lahir di Tehran sekitar tahun 1255 HS. Beliau menyelesaikan pendidikan klasiknya di Tehran dan setelah itu beliau belajar fiqih kepada Ayatullah Sheikh Fazlollah Nouri, teologi dan filsafat kepada Sheikh Ali Nouri.
Allamah Qazvini pada 1283 HS pergi ke Inggris dan Perancis atas undangan saudaranya Mirza Ahmad Khan dan berkesempatan berkenalan dengan para orientalis Barat seperti Henri Masse dari Perancis, Edward Granville Browne dari Inggris dan Vladimir Fedorovich Minorsky dari Rusia yang berujung pada kerjasama budaya di antara mereka.
Allamah Qazvini kembali ke Iran pada 1318 HS setelah sekitar 35 tahun mukim di Eropa dan langsung sibuk mengajar dan mengkaji. Beliau termasuk ulama yang jarang dicari tandingannya dalam penguasaan terhadap ilmu-ilmu klasik dan modern.