Lintasan Sejarah 18 Desember 2018
Hari ini, Selasa 18 Desember 2018 bertepatan dengan 10 Rabiul Tsani 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 27 Azar 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.
Fatimah Makshumah as Wafat
1239 tahun yang lalu, tanggal 10 Rabiul Tsani 201 HQ, Fatimah Makshumah as, putri Imam Musa bin Jakfar as, imam ketujuh kaum Muslimin, meninggal dunia di kota Qom, Iran.
Fatimah Makshumah as dilahirkan di Madinah tahun 173 Hijriah. Fatimah Makshumah as dikenal sebagai seorang perempuan yang suci, berilmu tinggi dan hidup zuhud.
Sekitar tahun 200 Hijriah, kakak beliau, Imam Ridha as dipaksa untuk datang ke Khorasan, Iran oleh penguasa kaum Muslimin saat itu, Khalifah Makmun. Setahun kemudian, Fatimah Makshumah memutuskan untuk pergi ke Khorasan demi menjenguk kakak beliau.
Dalam perjalanan, Fatimah Makshumah singgah di kota Qom, dan setelah 17 hari berada di kota itu, beliau meninggal dunia karena sakit. Kompleks pemakaman Fatimah Makshumah as di kota Qom hingga kini ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru dunia. Kota tersebut juga menjadi pusat pengajaran ilmu-ilmu Islam dan pusat gerakan revolusi Islam Iran yang akhirnya menang pada tahun 1979.
Jepang Serang Hong Kong
77 tahun yang lalu, tanggal 18 Desember 1941, tentara Jepang mendarat di Hong Kong dan terjadi pembantaian di mana-mana.
Setelah satu minggu serangan udara di Hong Kong berlalu, koloni Inggris melalui Gubernur Inggris di Hong Kong, Sir Mark Young, menindaklanjuti kunjungan utusan Jepang pada 17 Agustus 1941. Pesan yang disampaikan utusan Jepang sangatlah sederhana. Yakni, pasukan Inggris di Hong Kong harus menyerah kepada Jepang, sebab jika melakukan perlawanan akan sia-sia. Utusan Jepang tersebut dipaksa kembali karena komandan dan gubernur Inggris di Hong Kong menolak negosiasi penyerahan Hong Kong kepada Jepang.
Gelombang pasukan pertama tentara Jepang mendarat di Hong Kong dan langsung menembakkan artileri. Menurut kesaksian relawan perang Jepang, para pasukan Jepang menangkap tentara Inggris dan langsung membunuh mereka. Para tentara medis Inggris yang tidak memberikan perlawanan bahkan tetap dibunuh.
Setelah itu, Jepang dengan cepat menguasai waduk sentral yang digunakan tentara Inggris dan warga Hong Kong untuk persediaan air minum. Para tentara Inggris akhirnya menyerahkan kekuasaan Hong Kong kepada Jepang pada Hari Natal.
Hari Persatuan Hauzah dan Universitas
39 tahun yang lalu, tanggal 27 Azar 1358 HS, diperingati di Iran sebagai Hari Persatuan Hauzah dan Universitas.
Pada hari ini mengingatkan rakyat Iran akan syahadah seorang pejuang dan alim rabbani Ayatollah Doktor Mohammad Mofatteh. Beliau adalah pelopor pemikiran bersatunya hauzah dan universitas di Iran.
Syahid Mofatteh berusaha keras untuk menyebarkan pemikiran Imam Khomeini ra dan Islam lewat pelbagai macam penelitian. Guna memperingati upaya besar Syahid Mofatteh dan pengorbanannya demi menciptakan persatuan hauzah dan universitas serta pentingnya hubungan, kerjasama dan saling memahami antara dua kelompok pemikir di Iran; kalangan hauzah dan akademik, tanggal 27 Azar menjadi Hari Persatuan Hauzah dan Universitas yang sekaligus menjadi hari syahadah Ayatollah Mofatteh.
Persatuan hauzah dan universitas sebagai dua basis penting pemikiran dan budaya di tengah masyarakat merupakan satu hal yang harus dipertahankan, terlebih lagi dalam menghadapi serangan budaya Barat. Persatuan dan kerjasama dua lembaga ini tentu saja tidak ditafsirkan sebagai bersatu dalam bentuk fisik dan bentuk, tapi pendekatan dan penyatuan prinsip-prinsip pengetahuan, nilai-nilai budaya dan masalah politik dan ekonomi.