Mar 04, 2019 18:32 Asia/Jakarta
  • Militer Pakistan menembak jatuh jet tempur India.
    Militer Pakistan menembak jatuh jet tempur India.

Arena Silaturahmi edisi 3 Maret 2019 ini memaparkan pendapat pembaca dan teman-teman yang aktif di media sosial Parstoday Indonesia seperti di Whatsapp, Facebook, Twitter, Youtube, Istagram dan lain-lain mengenai ketegangan terbaru antara India dan Pakistan.

Bagaimana pendapat Anda mengenai ketegangan kedua negara ini? Apakah ketegangan ini akan berlanjut hingga ke perang terbuka antarkedua negara, sementara masing-masing kedua negara memiliki senjata nuklir?

Ataukah serangan India ke markas milisi di Pakistan dan balasan Pakistan atas serangan itu hanya sebagai kebijakan untuk meraih tujuan tertentu dan simpati publik mengingat India pada April mendatang akan menghadapi pemilu dan di Pakistan, pemerintahannya juga baru?

Ketegangan antara Pakistan dan India berawal dari serangan bom di Pulwama yang menewaskan sedikitnya 40 pasukan India. Kelompok yang menamakan diri sebagai Jaish-e Mohammed dan bermakas di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Tak lama setelah serangan bom itu, jet-jet tempur Angkatan Udara India, Selasa (26/2/2019) pagi membombardir sejumlah markas kelompok Jaish-e Mohammed dan Lashkar-e Taiba di dalam wilayah Pakistan, terutama di daerah Balakot dan desa Chakothi, Muzaffarabad, Kashmir wilayah Pakistan.

Mereaksi serangan tersebut, militer Pakistan menembak jatuh dua jet tempur India yang masuk ke zona udara negara itu, Rabu, 27 Februari 2019. Pasukan India juga membalas serangan itu dengan menembak jatuh sebuah jet tempur Pakistan yang masuk ke zona udara India pada hari yang sama.

  1. Muh Nasir Tarawe

Problem serius Pakistan adalah sebagai sarang teroris yang akut. India dan Pakistan tidak bakal berlanjut menjadi perang nuklir. Toh keduanya sekarng berupaya untuk mencari solusi dialog.

  1. Irfal Guci Dt

Ini bagian dari pesan terselubung serta komitmen uang dari kunjungan Bin Salman yang mendorong kelompok "jihad-wahabi" di Pakistan dan Kashmir untuk menyerang India. Sebelumnya mereka menyerang Iran. Inilah yang dikatakan Jendral Sulaiman bahwa Arab Saudi mau membuat Pakistan hancur dengan janji dana 20 miliar dolar sekaligus manut terhadap Saudi.

Pada akhirnya semua itu adalah skenario dan rancangan Amerika. Saudi hanya eksekutor dan Israel yang mendapat ketenangan. Semoga Pakistan yang diperalat cepat sadar.

  1. Budi Atmojo

Kalau menurutku, Pakistan kurang terbuka masalah terorisme seakan-akan melindunginya padahal negara-negara tetangga sudah banyak protes termasuk Iran.

  1. Sultan Thamrin

Pendapat saya tidak akan ada perang terbuka (nuklir) antara India vs Pakistan. Karena kedua negara termasuk negara persemakmuran Inggris termasuk Brunei dan Malaysia. Inggris tidak akan membiarkan sekutunya saling serang. Apalagi Pakistan sekutu strategis Arab Saudi (kerajaan Saudi ciptaan Inggris) untuk melawan Iran... Saya kira begitu.

  1. Alam Ali Al

Tunggu sampai cukup alasan bagi NATO dan USA untuk membumi lontarkan Pakistan menyusul Afganistan. Dan membuat India bergantung pada Barat. India adalah salah satu rekan dengan Iran yang harus dilemahkan oleh Barat.

  1. Maulana

Kalau sudah perang pasti rakyat sipil yang banyak jadi korbannya. PBB kan ada itu perang antarnegara, di Indonesia juga lagi perang sekarang. Perang dengan penyebar hoaxs dan fitnah.

  1. I Grey Landau

Pemerintah baru Pakistan yang sedang menanggung beban hutang yang berat bisa jadi menjadi dasar kebijakan pemerintah untuk melakukan tindakan 'agresif' demi untuk mendapatkan fulus dengan dalih melindungi rakyat Khasmir yang merupakan salah satu 'Hot Spot: di dunia. Demikian juga sebaliknya bisa jadi kebijakan 'Keras' yang dilakukan oleh pemerintah India guna mendongkrak suara dalam pemilu.

Latar belakang perang kedua negara sangat kecil kemungkinan kedua negara menggunakan senjata nuklirnya, karena akan mengakibatkan kedua negara bisa lenyap dari muka bumi .

  1. Ibrahim

Buat saya, biarin aja kali. Sama-sama punya hubuungan baik dengan Amerka. Dan yang satunya lagi lebih parah punya sahabat negara ONTA di belakang dia. Yang pnting tidak mengusik mngusik tetangganya seperti Iran. Dan dua-duanya punya senjata nuklir.

  1. Azizmo Saja

Kalau awalnya karena kelompok teroris beraksi, harusnya kedua negara bahu-membahu memberantas kelompok teroris itu. Bukan justru keduanya saling serang. Terorisnya pasti tertawa.

  1. Abbas Abdulmananndoen

Pertama, ada konspirasi, antara Inggris dan USA, untuk mengelolanya minyak dan emas dan diamond di Kahsmir, sehingga Kashmir akan dipetakan sebagai kawasan netral STATELIST oleh PBB. Kedua, teroris sebagai marketing konspirasi, untuk mencapai target para new Imperialis.

  1. Khofidin

Saya pengen lihat seberapa ampuh senjata nukliarnya, terus apa reaksi PBB.

  1. Muhammad Yusa

INDIA PAKISTAN ASAL SATU, NEGARA YAITU INDIA DAN PAKISTAN PECAH DUA BANGLADESH INI SUDAH MUSUH BEBUYUTAN SPT ARAB DAN IRAN.

  1. Diqun

Bakal ramai.

  1. Miftahul Jannah

Perang nuklir tidak akan terjadi, karena sejarah kedua negara ini sudah perang terbuka dari dulu dan Pakistan lebih unggul lewat udara. Admin santai aja, aku udah kontek kedua negara jangan pakai nuklir dan kedua pemimpin negara itu sangat patuh arahan saya, sampai sumpah dua bila saya gertak.

  1. Abdul Rosyid Musa

Pakistan harus sanggup deal dengan kelompok teroris. Selama teroris masih bercokol di negaranya, Pakistan akan nambah masalah selain dengan india juga dengan Iran, bisa jadi dengan Afganistan.

  1. Dani Mulyana

Pelajaran bagi Pakistan yang memelihara teroris di wilayahnya.

  1. Dedy Novi

Tarung saja..! Saya ingin negeri leluhur saya tersebut kembali menjadi entitas yang merdeka, berdaulat, independent,... seperti dahulu kala. Tapi semakin ke sini, semakin tercampur dengan darah pribumi.  Leluhur saya sejatinya from Khasmir.  Saya berakar Khasmir... BRAVO KHASMIR... BRAVO IRAN... BRAVO RAHBAR..

     18. Ali John Yusuf

 Hajjaarrr !!!!!!!.    

    19. Sasando Zet M Amaraja

Konflik Dunia hampir tidak pernah terlepas dari kepentingan Kapitalisme dunia dibawah kendali Amerika dan sekutunya yang memiliki target-target kepentingan Ekonomi dan bisnis diwilayah konflik. Ada sumber Daya Alam yang ingin dikuasai sehingga mereka mencoba merekayasa situasi agar dapat mempermudah tujuan ekonomi dan politik mereka disitu.

(RA)