Lintasan Sejarah 8 Mei 2019
-
8 Mei 2019
Fathu Makkah, Pembebasan Kota Mekah 1432 tahun yang lalu, tanggal 2 Ramadan 8 HQ, terjadi pembebasan kota Mekah, Fathu Makkah.
Sebagian sejarawan menyebutkan terjadinya Gazwah al-Fath atau Fathu Makkah oleh Rasulullah Saw dan para sahabat pada tanggal 2 Ramadan, sementara yang lain ada yang menyebut 13 dan 20 Ramadhan. Kemungkinan pada tanggal 2 Ramadan merupakan persiapan perang dan pada 13 Ramadhan kota Mekah dibebaskan.

Penyebab terjadinya Fathu Makkah kembali pada sikap Kafir Quraisy yang melanggar syarat-syarat dari perjanjaian Hudaibiyah. Ketika itu ada seseorang dari kabilah Bani Bakr yang menjadi pendukung Quraisy membaca sebuah syair yang mengejek Rasulullah Saw. Pada waktu itu seorang dari Bani Khuza'ah, pendukung Muslimin mendengar syair itu dan berusaha mencegah pria dari Bani Bakr itu, tapi tidak berhasil. Akhirnya mereka saling baku hantam yang menyeret kabilah keduanya dalam konflik.
Berita ini akhirnya sampai kepada Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Bila saya tidak membela Khuza'ah, maka saya tidak mendapatkan kabar kemenangan."
Oleh karena itu, beliau segera meminta agar pasukan segera dibentuk dan mengirim utusan kepada musuh. Beliau kemudian berkata, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt, maka hendaknya hadir di Madinah pada awal Ramadhan. Setiap orang muslim yang berada di Madinah telah siap berperang dan dipersanjatai.
Akhirnya waktu yang telah ditentukan tiba dan kota Mekah dibebaskan oleh umat Islam. Sejak saat itu, Islam kokoh dan menyebar ke seluruh dunia.
Pembebasan Kota Hoveyzeh dari Pasukan Baath, Irak
37 tahun yang lalu, tanggal 18 Ordibehesht 1361 HS, kota Hoveyzeh berhasil dibebaskan dari pendudukan rezim Baath, Irak.
Dalam operasi militer Baitul Moghaddas, para pejuang Islam Iran semakin mendekati perbatasan internasional dan merangsek ke depan hingga berada hanya 17 kilometer dari garis perbatasan. Kota Hoveyzeh yang diduduki pasukan Baath, Irak sejak bulan-bulan pertama perang mulai dikepung pasukan Iran. Sekalipun musuh berusaha matian-matian mempertahankan kota ini, tapi ketika kepungan semakin diperketat, pasukan Irak melihat mereka dalam kondisi terancam, akhirnya mereka memilih untuk meninggalkan kota ini dan mundur dari sana.
Tanggal 18 Ordibehesht 1361 HS, para pejuang Islam Iran berhasil menduduki kota yang telah menjadi puing-puing akibat perang hebat. Tapi mereka tidak berhenti hanya membebaskan kota ini dan berusaha mengejar pasukan Baath Irak.
Menyusul publikasi pembebasan kota Hoveyzeh, para pemimpin Baath tetap menyatakan bahwa keluar dari Hoveyzeh masih termasuk kemenangan mereka dan menilai itu sebagai taktik perangnya.

Uni Soviet Boikot Olimpiade di AS
35 tahun yang lalu, tanggal 8 Mei 1984, Uni Soviet menyatakan tidak berpartisipasi dalam Pesta Olahraga Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Boikot ini menjadi ajang berikut dalam konflik politik antara AS dan Soviet selama Perang Dingin.
Pernyataan boikot dilontarkan Soviet dua belas pekan sebelum pesta pembukaan ajang olah raga bergengsi se-dunia itu. Melalui siaran televisi, pemerintah Soviet - yang sejak 1991 bubar dan kembali menjadi Rusia - beralasan bahwa Olimpiade sudah menjadi ajang komersialisasi.
Selain itu, AS sebagai tuan ruman kurang memberi keamanan yang memadai bagi para atlit manca negara. Dua faktor itulah, menurut Soviet, merupakan pelanggaran bagi Piagam Olimpiade.
Sikap Soviet diikuti oleh hampir semua negara sekutunya di Eropa Timur - kecuali Rumania - dan Kuba. Jadi 14 negara absen dalam Olimpiade 1984.
Namun, kalangan pengamat menilai bahwa pemboikotan Soviet itu merupakan balasan atas ketidakikutsertaan AS dan lebih dari 60 negara lain saat negara komunis itu menjadi tuan rumah Olimpiade di Moskow 1980. Saat itu, AS sengaja absen sebagai protes atas invasi Soviet ke Afganistan.