Sep 28, 2019 17:45 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi Imam Mahdi as.
    Ilustrasi Imam Mahdi as.

Banyak agama dan aliran kepercayaan meyakini kedatangan seorang juru selamat dan reformis global, yang membawa masa depan yang cerah bagi umat manusia.

Dalam Islam, keyakinan akan datangnya juru selamat lebih mengakar, lebih realistis, dan didukung oleh teks-teks agama. Berdasarkan berbagai riwayat, Imam Mahdi as berasal dari keturunan Rasulullah Saw dan dengan kedatangannya, ia akan menumpas orang-orang zalim dan membangun sebuah pemerintahan global yang berbasis pada perdamaian, keadilan, dan penegakan nilai-nilai agama.

Rasulullah Saw bersabda, "Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya al-Mahdi yang akan bangkit ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan hebat. Dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penindasan dan kezaliman."

Kemunculan al-Mahdi membutuhkan kondisi tertentu dan manusia juga harus bersiap untuk menyambut sebuah kebangkitan besarnya.

Revolusi rakyat Iran – yang berangkat dari nilai-nilai Islam – menganggap salah satu tugas utamanya adalah menyiapkan kondisi untuk kemunculan dan pembentukan pemerintahan global Imam Mahdi as. Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra mengatakan, "Revolusi kami adalah garis start dimulainya revolusi besar dunia Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi as."

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam deklarasi Peta Jalan Langkah Kedua Revolusi, menyatakan bahwa revolusi ini adalah persiapan untuk kebangkitan global Imam Mahdi yang dijanjikan.

"Dekade-dekade mendatang adalah era kalian (pemuda), dan kalian-lah yang harus menjaga revolusi kalian dengan penuh pengalaman dan motivasi, dan mendekatkannya (revolusi ini) pada cita-cita agungnya yaitu: munculnya peradaban baru Islam dan persiapan untuk kebangkitan matahari besar wilayat, Imam Mahdi as," demikian bunyi salah satu isi dari Peta Jalan Langkah Kedua Revolusi.

Seperti yang disinggung oleh Ayatullah Khamenei, Republik Islam Iran berniat – sampai datangnya Imam Mahdi – untuk membangun sebuah peradaban baru Islam.

Setelah kemunculan Islam, agama besar ini telah membangun peradaban besar dan memimpin kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia selama beberapa abad.

Saat ini Republik Islam Iran – dengan sebuah gerakan cepat, kerja keras, dan dengan bantuan kaum Muslim dunia – ingin membangun sebuah peradaban baru Islam sebagai persiapan munculnya kebangkitan besar Imam Mahdi as. Tentu saja, peradaban besar ini tidak akan terbentuk tanpa persatuan dan kerja keras umat Islam, dan kekuatan-kekuatan hegemonik pasti akan menentang rencana ini.

Revolusi Imam Mahdi juga akan mendirikan peradaban Islam di seluruh dunia dengan bentuk yang sempurna dan seluruh manusia akan memperoleh manfaat darinya.

Seperti yang ditekankan oleh Imam Khomeini ra dan Ayatullah Khamenei, Revolusi Islam Iran adalah persiapan untuk kebangkitan juru selamat umat manusia dan melangkah di jalur yang sama.

Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Slogan yang diusung dan dijalankan oleh Imam Mahdi kelak adalah slogan-slogan yang sekarang diangkat oleh rakyat kita, slogan sebuah negara dan sebuah pemerintahan. Ini dengan sendirinya merupakan sebuah langkah jangka panjang menuju ke arah tujuan Imam Mahdi." Dengan demikian, revolusi yang mengklaim ingin mempersiapkan kebangkitan global, harus mengejar cita-cita yang diperjuangkan oleh al-Mahdi.

Tujuan utama kebangkitan al-Mahdi adalah untuk menyebarluaskan spiritualitas, moralitas, dan ideologi tauhid di tengah umat manusia. Pemerintahan al-Mahdi ingin menegakkan ajaran Islam secara kaffah dan komprehensif, di mana selalu mengajak manusia kepada tauhid, mengamalkan ajaran agama, dan memegang nilai-nilai moral seperti, kejujuran, kasih sayang, rendah diri, pengorbanan, persahabatan, dan ikhlas, serta menjauhi keburukan seperti berbohong, mengumpat, memfitnah, riya', berlaku sombong, dan berkhianat.

Ilustrasi kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan.

Dalam perspektif Islam, insan terbaik di sisi Tuhan adalah orang-orang yang memiliki iman yang kuat kepada-Nya dan melakukan amalan saleh. Pengamalan kepada nilai-nilai ini akan mencapai puncaknya di pemerintahan global al-Mahdi. Republik Islam Islam juga barusaha untuk mempromosikan ajaran Islam di tengah masyarakat dan telah mencapai banyak kesuksesan di jalan ini.

Dalam Peta Jalan Langkah Kedua Revolusi, Ayatullah Khamenei menekankan bahwa (Revolusi Islam) harus secara signifikan meningkatkan spiritualitas dan moralitas di ruang publik masyarakat… pendekatan agama dan etika Republik Islam menarik perhatian masyarakat terutama dari hati yang bersih dan potensial para pemuda dan lingkungan berubah untuk kepentingan agama dan moralitas."

Ayatullah Khamenei – untuk mewujudkan masyarakat ideal dan mempersiapkan kebangkitan al-Mahdi – selalu mengajak masyarakat pada nilai-nilai moral, membangun hubungan dengan Allah Swt dan al-Quran, serta mengingatkan para pejabat pemerintah untuk mengambil langkah-langkah dalam mempromosikan nilai-nilai Islami.

"Wahai masyarakat yang saya cintai khususnya generasi muda, jika kalian – sesuai dengan maslahat kalian – meningkatkan upaya di bidang makrifat dan moral serta menggali potensi-potensi dalam diri kalian, berarti kalian telah mendekatkan masa depan ini (kemunculan al-Mahdi), ini semua ada di tangan kita, jika kita mendekatkan diri ke arah perbaikan, maka hari itu akan dekat," kata Ayatullah Khamenei.

Karakteristik lain pemerintahan Imam Mahdi as adalah menyebarluaskan keadilan serta menghancurkan kezaliman dan diskriminasi. Ketimpangan telah menjadi sumber dari banyak masalah yang dihadapi dunia sekarang dan Imam Mahdi as akan datang untuk mencerabut akar ketidakadilan ini.

Rasulullah Saw bersabda, "Al-Mahdi adalah pemimpin yang suci, dicintai masyarakat, pemberi petunjuk dan hidayah, yang memerintah dengan adil dan memberikan perintah untuk penegakan keadilan."

Republik Islam Iran selama empat dekade lalu juga melakukan banyak upaya untuk memberantas diskriminasi dan menciptakan keadilan.

Dalam hal ini, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Keadilan telah menjadi cita-cita utama bagi semua utusan Tuhan, dan di Republik Islam, keadilan juga memiliki status dan kedudukan yang sama. Ini adalah kata suci di semua waktu dan semua tempat, tetapi tidak akan tegak secara sempurna kecuali di bawah pemerintahan Imam Mahdi. Namun, (penegakan keadilan) secara relatif selalu dilakukan dan di mana saja memungkinkan, dan itu adalah tugas yang harus dilakukan oleh siapa pun, terutama para penguasa. Republik Islam Iran telah mengambil langkah-langkah besar di ranah ini."

Tentu saja, penegakan keadilan tidak mungkin dilakukan kecuali dengan mengatasi hambatan-hambatannya. Penguasa atau rezim yang memperoleh kekuasaan dengan cara-cara curang, biasanya menumpas gerakan-gerakan yang menuntut keadilan. Untuk itu, salah satu tujuan utama kebangkitan al-Mahdi adalah menumpas orang-orang zalim dan para penentang kebenaran dan keadilan.

Rasulullah Saw dalam pidatonya di Ghadir Khum berkata, "… ia akan membalas dendam terhadap orang-orang zalim, menaklukkan benteng-benteng para tiran, menghancurkan kaum musyrik, dan membalas dendam atas darah para aulia…" Dengan begitu, tercipta ruang untuk menegakkan keadilan dan perdamaian global.

Revolusi Islam Iran bergerak untuk mewujudkan tujuan para nabi termasuk menyebarkan spiritualitas, menegakkan keadilan, dan memerangi kezaliman. Oleh karena itu, Republik Islam selalu dimusuhi oleh kekuatan-kekuatan arogan Barat.

"Selama 40 tahun ini, Iran dan rakyat Iran – khususnya kaum muda di negeri ini – dikenal tidak pernah menyerah dan selalu melindungi revolusi dan keagungannya di hadapan negara-negara arogan dan angkuh," demikian bunyi salah satu paragraf Peta Jalan Langkah Kedua Revolusi.

Imam Khomeini ra juga secara lantang menyuarakan perlawanan terhadap kekuatan arogan. Ia berkata, "Kami – atas kehendak Allah Swt – akan mematahkan tangan agresor dan para tiran di negara-negara Muslim dan dengan mengekspor revolusi ini, kami akan mengakhiri dominasi, hegemoni, dan kezaliman kekuatan penjajah, dan dengan bantuan Allah, kami akan mempersiapkan kondisi untuk kemunculan juru selamat, reformis dunia, dan kepemimpinan yang benar, Imam Mahdi as."

Peta Jalan Langkah Kedua Revolusi yang diumumkan oleh Ayatullah Khamenei, menjabarkan tentang langkah-langkah yang sudah dilewati, situasi saat ini, dan ufuk masa depan Republik Islam Iran.

Peta Jalan ini memaparkan kesuksesan-kesuksesan yang sudah dicapai oleh revolusi, prioritas-prioritas ke depan, dan cara-cara untuk mencapai hal itu. Tujuan utama Revolusi Islam adalah menyiapkan kondisi untuk kemunculan sang juru selamat umat manusia, Imam Mahdi as. Karena cita-cita besar revolusi Islam bersumber dari ajaran Islam, di mana akan terealisasi secara utuh dengan kedatangan al-Mahdi. (RM)