Nov 22, 2019 12:01 Asia/Jakarta
  • 22 November 2019
    22 November 2019

Hari ini, Jumat, 22 November 2019 bertepatan dengan 24 Rabiul Awwal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 1 Azar 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi.

Runtuhnya Dinasti Samani dan Munculnya Dinasti Ghaznavi

1091 tahun yang lalu, tanggal 24 Rabiul Awal 350 HQ, Dinasti Samani runtuh dan munculnya Dinasti Ghaznawi.

Dinasti Samani (261-395 HQ) merupakan keturunan Iran yang berkuasa di seluruh daerah Khorasan, Hirkan, Makran, Sistan, Khorazmi dan Kerman. Kekuasaan Dinasti Samani yang luas ini membuat bahasa Persia dengan dialek Dari tumbuh dan menyebar. Keluarga Dinasti Samani berasal dari rakyat Balkh dan cucu dari Bahram Chobin Sasani yang memeluk Zoroaster. Saman Khoda merupakan pendiri tertinggi keluarga yang berasal dari panglima Balkh.

Image Caption

Asad Vali Arab Khorasan berteman dengan Saman di pertengahan abad ketujuh Hijriah. Akhirnya Saman memeluk Islam dan menamai anaknya Asad. Anak-anak Asad sangat berpotensial dalam mengelola negara dan di abad kesembilan Hijriah di masa pemerintahan Khalifah Makmun dari Dinasti Abbasiah mereka menjadi penguasa daerah Fararoud dan Herat, seperti Ali di kota Samarqand, Ahmad di kota Farghanah dan Ilyas di Herat.

Ibrahim adalah anak Ilyas yang di kemudian hari menjadi panglima pemerintahan Taheri Iran. Ahmad penguasa Farghanah wafat tahun 874 Hq dan Nasr, anaknya naik menggantikannya dan berkuasa di Samarqand. Ismail, saudra Nasr menjadi penguasa Bukhara dan ia pada akhirnya mengambil alih kekuasaan Hesabi Samani pada tahun 892 pasca meninggalnya Nasr dan membuat fondasi Dinasti Samani di Samarqand.

Dinasti Samani dapat dikata dinasti kedua dalam sejarah peradaban Iran yang menghidupkan kembali neo-Iran. Dinasti ini juga punya perang sangat penting dalam pembentukan budaya, peradaban dan pengetahuan di Iran setelah Islam.

Bahasa Persia mengalami kemajuan dan perkembangan pesat di masa Dinasti Samani. Padahal dalam urusan birokrasi mereka menggunakan bahasa Arab dan menilai bahasa Arab sebagai simbol persatuan. Tapi pada saat yang sama mereka menyiapkan sarana agar para penyair Persia seperti Roudaki dan Daqiqi menjadi penyari pertama yang menulis bahasa Persia dengan beragam dialek daerah. Bahasa ini diterima oleh istana dan akhirnya menjadi bahasa Persia baru yang berkembang hingga kini dengan sedikit perubahan ucapan. Persia baru ditulis dengan tulisan Arab dan perlahan-lahan kosa kata bahasa Arab banyak mempengaruhinya dan berujung pada kemajuan peradaban Islam.

Resolusi DK-PBB Nomor 242 Disahkan

52 tahun yang lalu, tanggal 22 November 1967, Dewan Keamanan PBB mengesahkan sebuah resolusi nomor 242 mengenai Palestina pendudukan.

Dewan Keamanan PBB

Resolusi tersebut menuntut rezim Zionis Israel untuk segera menarik mundur pasukannya dari seluruh wilayah yang didudukinya dalam perang Arab-Israel juni 1967, menghentikan segala bentuk operasi militer, mengakui kedaulatan negara-negara di kawasan, menjamin keselamatan kapal-kapal yang melintas di perairan internasional di kawasan seperti Teluk Aqaba dan Terusan Suez, serta mencari penyelesaian masalah pengungsi palestina secara adil.

Meski demikian, sampai saat ini, Israel yang mendapatkan dukungan total negara-negara Barat, khususnya Amerika, hanya bersedia mematuhi sebagian isi resolusi Dewan Keamanan nomor 242 yang menguntungkannya.

Imam Khomeini ra Kirim Pesan dari Paris Jelang bulan Muharam

41 tahun yang lalu, tanggal 1 Azar 1357 HS, Imam Khomeini ra mengirim pesan bersejarah dari Paris menjelang bulan Muharam, bulan syahadah dan bulan kemenangan darat melawan pedang.

Imam Khomeini ra dalam pesannya menyeru seluruh rakyat Iran bangkit dengan seluruh kekuatan yang dimilinya demi melanjutkan penentangan terhadap Shah dan menumbangkannya. Imam menyebut bulan Muharam telah mengajarkan kepada seluruh generasi manusia sepanjang sejarah bagaimana menang menghadapi ujung tombak.

Imam Khomeini ra

Isi pesan beliau meminta para ulama dan orator agar memanfaatkan benar-benar pedang ilahi bulan Muharam guna memotong sisa pohon kezaliman dan pengkhianatan.

Dalam pesannya Imam Khomeini ra secara transparan mencantumkan tujuan suci Revolusi Islam. Kepada seluruh rakyat Iran Imam berkata, "Semua harus bangkit untuk mencerabut silsilah kezaliman Pahlevi dan menciptakan Republik Islam yang berdasarkan hukum-hukum Islam yang mulia dan kemenangan milik rakyat."

Imam Khomeini ra tidak lupa mengingatkan, "Dengan tibanya bulan Muharam, bulan kebangkitan, keberanian dan pengorbanan telah dimulai. Bulan Muharam adalah bulan kemenangan darah melawan pedang. Para penceramah dan orator punya kewajiban ilahi yang lebih berat untuk mengungkap kejahatan-kejahatan rezim. Suara revolusi besar Iran telah berbunyi di negara-negara Islam dan di negara-negara lain dan memunculkan kebanggaan."

Pesan bersejarah Imam Khomeini ra ini pada hakikatnya perintah beliau kepada rakyat untuk mulai bergerak. Pesan ini dengan cepat menyebar ke seluruh Iran dan disampaikan kepada rakyat. Dampak penting dari pesan ini mempercepat tumbangnya rezim Shah Pahlevi.