Feb 03, 2020 14:29 Asia/Jakarta
  • pembakaran bendera AS dan rezim Zionis sebagai simbol perlawanan terhadap imperialisme global
    pembakaran bendera AS dan rezim Zionis sebagai simbol perlawanan terhadap imperialisme global

Revolusi Islam selama lebih dari empat dekade terus melanjutkan perjuangannya mengusung nilai-nilai luhur, termasuk melakukan perlawanan terhadap imperialisme global.

Kini, perjuangan melawan imperialisme global menjadi perhatian negara dan bangsa merdeka, dan mereka menilai Iran sebagai model dari gerakan ini. Revolusi Iran menjadi inspirasi berbagai  gerakan perlawanan terhadap imperialisme global karena keunikannya dan konsistensinya yang terus berlanjut hingga kini.

Tidak ada keraguan bahwa revolusi ini adalah babak baru kebangkitan pemikiran Islam yang telah meraih banyak pencapaian dalam berbagai dimensi domestik, regional dan internasional. Salah satu pencapaian revolusi ini adalah penguatan Front Perlawanan Islam melawan kekuatan arogansi dunia, terutama AS.

Revolusi Iran mengambil inspirasi al-Quran sebagai pijakan gerakannya. Dalam al-Quran terdapat terma "istikbar" sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 34 yang berbunyi, "

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِکَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِیسَ أَبَىٰ وَاسْتَکْبَرَ وَکَانَ مِنَ الْکَافِرِینَ 

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."

Istikbar yang berarti arogan, sombong, atau takabur, dalam terma al-Quran adalah sifat Iblis yang tidak mau patuh terhadap perintah Allah untuk bersujud di hadapan Adam. Iblis yang tidak menaati perintah Allah bersumpah untuk menyesatkan manusia, sehingga selamanya menjadi musuh umat manusia. Berdasarkan ayat 34 Surat al-Baqarah, Iblis adalah yang pertama kali membanggakan dirinya karena merasa lebih unggul dari manusia dan tidak mematuhi perintah Allah, sehingga menyebabkan dia diusir dari Surga oleh Allah swt.

Imam Khomeini sebagai Bapak Revolusi Islam, menyebut Amerika sebagai "Imperialis global", "kubu arogan dunia" dan "Setan Besar" yang telah menimbulkan kesengsaraan bagi negara manapun yang mengikuti diktenya. Seluruh dunia telah membuktikan bahwa persahabatan dengan Amerika hanya menyebabkan kehinaan belaka. Sebab, setiap negara, bahkan teman-teman Amerika sendiri tidak percaya kepadanya. Sehingga muncul gerakan global melawan, kesombongan, eksploitasi, kekejaman, perang yang disulut negara ini di berbagai penjuru dunia. Itulah sebabnya Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei menganggap Amerika Serikat sebagai contoh paling nyata dari arogansi global.

 

Orang yang sombong dan pemerintah yang arogan adalah sebutan bagi pihak yang ikut campur dalam urusan manusia dan bangsa-bangsa lain. Intervensi tersebut mereka lakukan untuk melindungi kepentingannya dalam semua urusan, tetapi tidak pernah mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya kepada siapa pun.

Negara arogan memasuki setiap negara, dan menjarah semua yang dimiliki negara itu demi kepentingannya sendiri. Sebaliknya, front perlawanan berupaya bangkit melawan arogansi dan tidak jatuh di bawah penindasan mereka. Bangsa Iran bangkit melawan kubu arogan dengan kemunculan revolusi Islam yang menginspirasi berbagai gerakan lain di seluruh penjuru dunia.

Allah swt dalam al-Quran surat Al-Fathir ayat 43 berfirman,

اسْتِکْبَارًا فِی الْأَرْضِ وَمَکْرَ السَّیِّئِ ۚ وَلَا یَحِیقُ الْمَکْرُ السَّیِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ یَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِینَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّـهِ تَبْدِیلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّـهِ تَحْوِیلً

"Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu."

Allah swt di ayat ini menyebutkan dua alasan mengapa manusia menjauhi kebenaran. Pertama, mereka mengikuti jalan orang-orang sombong di bumi dan menolak mengikuti kebenaran. Kedua, mereka berbuat licik untuk menutupi keburukan pekerjaan yang dilakukannya. Padahal kelicikan itu pada akhirnya akan berbalik menjadi bumerang bagi mereka sendiri.

Berhadapan dengan kubu arogan dan imperialisme global dewasa ini hanya bisa dilakukan dengan kebangkitan bangsa-bangsa dunia. Ketika suatu bangsa bangkit dan menuntut serta memperjuangkan hak-haknya, maka arogansi musuh akan sirna. Ini titik pijakan  Revolusi Islam sejak awal dalam perjuangan melawan imperialisme global dan kubu arogan dunia.  

 

 

Imam Khomeini berkata, "Teriakkan kecaman terhadap Amerika", dan hari ini, Republik Islam tanpa rasa takut menghadapi intimidasi musuh berteriak lantang menentang penindasan, dominasi, eksploitasi dan kesombongan, kubu arogan global terhadap negara-negara dunia.

Bangsa Iran selalu menekankan perlunya menjaga martabat dan kemerdekaan negara dengan mengadopsi model ajaran Al-Qur'an. Salah satu sandaran qurani dari gerakan Revolusi Islam Iran adalah surat Isra ayat 81 yang berbunyi, "Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."

Rahasia para Nabi dan orang-orang mukmin adalah ketergantungan mereka kepada Allah swt dan kepercayaan diri mereka. Itulah sumber martabat dan kemuliaan. Sebab, amal saleh, keyakinan yang benar dan kuat menjadi sumber kekuatan manusia.

Pertarungan melawan arogansi tidak akan bisa dihentikan dan akan selalu terjadi, karena selama kezaliman ada, maka perlawanan yang tetap ada. Itulah sebabnya Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Jika tidak ada perlawanan terhadap kubu arogan, maka kita sama sekali tidak tunduk pada Al Qur'an."

Masyarakat Iran, yang kini menjadi model perjuangan global menghadapi kubu arogan dan imperialisme dunia mengambil  ajaran Al-Qur'an sebagai model gerakannya, oleh karena itu disebut sebagai model qurani gerakan melawan imperialisme global(PH)

 

 

 

 

 

 

Tags