May 07, 2020 17:43 Asia/Jakarta

Pemerintah Republik Islam Iran telah menutup masjid-masjid, Huseiniyah dan tempat-tempat peribadatan selama dua bulan terakhir untuk mencegah penyebaran virus Corona, COVID-19.

Masyarakat telah lama menahan rindu untuk bisa beribadah di masjid dan menghadiri acara-acara keagamaan yang telah melekat dalam diri mereka, terutama pada bulan suci Ramadah seperti sekarang ini.

Untuk mengobati kerinduan tersebut, pengelola tempat-tempat keagamaan di Tehran, menyediakan layar lebar untuk menyajikan acara doa dan ceramah serta acara keagaman lainnya yang bisa dihadiri oleh warga dengan tetap berada di mobil mereka.

Menurut Press TV,  sekitar 3000 orang menghadiri acara tersebut pada Minggu malam, 3 Mei 2020. Mereka tetap berada di dalam mobil masing-masing untuk menjaga jarak antara  satu keluarga dengan keluarga lainnya.

"Ini adalah ide terbaik yang bisa dilakukan dalam hal ini," kata seorang warga bernama Hamidreza Moradi yang menghadiri acara tersebut.

Dia menambahkan, keluarga-keluarga dapat menghadiri acara ini tanpa harus tatap muka atau kontak langsung, dan mereka dapat mengikuti acara sambil duduk di mobil.

Menurut warga lainnya bernama Ma'edeh Mirza'ei, layanan seperti itu "jauh lebih baik daripada online atau  melalui televisi.

"Jika secara online dan melalui televisi,  kami 'tidak dapat memberikan perasaan murni' tentang itu, tetapi acara ini membuat kita merasa bahwa kita berada di tempat-tempat keagamaan," jelasnya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour mengatakan, pasien COVID-19 yang sembuh meningkat dan hingga sekarang 82.744 pasien virus ini telah sembuh dan diizinkan pulang dari rumah sakit.

"Sejak Rabu siang hingga hari ini (Kamis siang), berdasarkan hasil tes laboratorium, ada 1.485 pasien baru yang terinfeksi virus Corona, sehingga jumlah total pasien yang terinfeksi virus ini menjadi  103.135 orang," kata Jahanpour, Kamis, (7/5/2020) siang.

Dia menambahkan, sayangnya selama 24 jam lalu, 68 pasien yang terinfeksi Covid-19 di Iran meningal dunia, sehingga jumlah total yang meninggal dunia hingga sekarang mencapai 6.486 orang. Sementara 2.728 pasien dalam kondisi kritis.

Virus Corona telah menyebar ke berbagai negara dan jumlah korban jiwa akibat virus ini di seluruh dunia hingga Kamis pagi, 7 Mei 2020 telah mencapai 263.932 orang.

Lebih dari 3.768.575 orang terinfeksi COVID-19 dan 1.245.837 dari mereka telah sembuh. Covid-19 ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

AS berada di urutan pertama yang memiliki kasus terbanyak terkait dengan virus Corona. 1.228.603 warga Amerika terinfeksi COVID-19, dan 73.431 dari mereka meninggal dunia.

Spanyol berada di urutan kedua. 220.325 warga negara ini tertular COVID-19, dan 25.857 dari mereka meninggal dunia. Negara berikutnya adalah Italia. 214.457 warga negara ini terinfeksi virus Corona dan 29.684 dari mereka meninggal dunia.

Negara-negara berikutnya yang memiliki kasus terbanyak COVID-19 adalah Inggris, Rusia, Prancis, Jerman, Turki, Brazil, Iran dan Cina. (RA)