Kemajuan Iptek dan Perekonomian Nasional
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pidato peringatan Pekan Buruh menyebut tujuan perekonomian nasional untuk menghasilkan kekayaan dan distribusinya yang adil di tengah masyarakat.
Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan tersebut menempatkan buruh sebagai salah satu pilar utama dan faktor penting dalam produksi kekayaan negara. Rahbar menambahkan, "Di dunia sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang pesat, proses belajar yang berkelanjutan dan penggunaan pengalaman sebelumnya untuk rangkaian produksi dan pekerja mereka adalah suatu keharusan demi meningkatkan produktivitas, kualitas produksi dan pertumbuhan ekonomi,".
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyinggung penamaan tahun 1399 Hs dengan slogan "Lonjakan Produksi" yang menempatkan produksi sebagai faktor utama dalam pembentukan perekonomian nasional yang kuat. Rahbar menjelaskan, "Selain berperan vital bagi perekonomian negara, produksi juga memiliki dampak politik, sosial dan budaya yang besar. Sebab memberikan kemampuan bagi suatubangsa untuk menghasilkan kebutuhan dasarnya, sehingga memiliki kepercayaan diri dan rasa harga diri yang besar, sekaligus membuka jalan bagi kesejahteraan masyarakat, meningkatkan PDB dan ekspor, serta mendorong munculnya budaya ekspor produk domestik ke negara lain,".
Dari sudut pandang ini, Rahbar memandang tren produksi nasional saat ini belum memadai untuk mengimbangi ketertinggalan selama ini. Oleh karena itu ditekankan mengenai pengembangan dan penguatan produksi nasional dalam situasi saat ini.
Berbagai laporan yang didokumentasikan secara ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan kapasitas ilmiah di berbagai bagian negara dunia untuk meningkatkan kekuatan pertahanan, pengobatan dan layanan medis serta pengendalian penyakit, masalah layanan teknis, bioteknologi dan produksi produk tahan lama dengan nanoteknologi, serta teknologi nuklir damai.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, lompatan produksisangat penting secara strategis dilihat dari dua dimensi:
Pertama, lompatan produksi berkontribusi besar terhadap gerakan perekonomian nasional, dan tren ini sejalan dengan tujuan progresif negara yang ingin dicapai.
Kedua, seiring dengan lonjakan produksi, permintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi akan meningkat bersamaan dengan perkembangan ekonominya. Oleh karena itu, semakin banyak negara yang mampu memenuhi permintaan ini, maka akan semakin nyata hasilnya bagi kemakmuran ekonomi nasional.
Kini, Iran telah mencapai kemajuan signifikan dalam pertumbuhan ilmiahnya di selama era sanksi dengan bersandar pada sejumlah indikator penting.
Indikator statistik mengenai kontribusi Iran terhadap produksi sains dunia menunjukkan bahwa para peneliti Iran ikut andil sebesar 1,58 persen dari produksi sains dunia. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia di Iran layak untuk menghadilkan produksi pengetahuan. Tetapi masalahnya masih jauh dari target ekonomi produk berbasis iptek, demikian juga dengan kreativitas dan inovasinya yang belum berkembang di bidang ekonomi.
Dalam pernyataan strategis langkah kedua revolusi, Ayatullah Khamenei menekankan mengenai pentingnya perekonomian yang kuat. Rahbar mengatakan, perekonomian yang kuat adalah titik kekuatan sekaligus faktor penting dari ketangguhan dan ketahanannya menghadapi berbagai tekanan dan ancaman nasional, dan sebaliknya ekonomi yang lemah adalah titik lemah yang menjadi sarana bagi masuknya pengaruh, dominasi dan intervensi musuh.
Mengenai pentingnya pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Rahbar menegaskan bahwa kemajuan iptek sangat penting bagi Republik Islam, dengan menekankan, "Para pemuda intelek harus menjadikan tujuan utamanya mencapai tapal batas ilmu pengetahuan dan membawanya semakin maju,".
Pemerintahan Republik Islam Iran telah menunjukkan kemajuannya di berbagai bidang dengan berpijak pada martabat, identitas, pengorbanan dan kepercayaan dirinya yang tinggi.
Selama 40 tahun terakhir, Amerika Serikat mengerahkan segenap dayanya untuk menjegal kemajuan Iran, termasuk sanksi ilmiah dan akademis, tetapi bangsa Iran menanggapinya dengan pendekatan kekuatan lunaknya, termasuk dengan meningkatkan kemampuan saintifiknya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam sebuah pernyataan pada tanggal 13 Aban, yang diperingati sebagai "Hari Perlawanan terhadap Imperialisme Global", menyatakan, "Salah satu urgensi perlawanan besar bangsa Iran terhadap imperialis adalah ketangguhan dan kerja keras serta gerakan di seluruh bidang untuk meraih kemajuan nasional di bidang ilmu pengetahuan dan pembangunan yang menjadi sarana bagi perkembangan dan kejayaan nasional,".
Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan para pejabat dan peneliti di Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Kognitif mengatakan, "Setiap negara yang tertinggal di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi baru, maka tidak akan terhina dan tidak akan bisa dijajah oleh kekuatan manapun. Oleh karena itu, percepatan gerakan ilmiah di tingkat nasional tidak boleh dikurangi atau dihentikan. Bahkan sebaliknya harus dipercepat dan diperkuat selama bertahun-tahun hingga mencapai puncaknya."
Prestasi perkembangan kemampuan ilmiah bangsa Iran yang dicapai selama ini di bahwa sanksi menunjukkan tidak ada faktor yang dapat mencegah Iran mencapai puncak ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lompatan produksi merupakan gerakan yang efeknya akan terbukti dalam jangka menengah dan panjang. Sebab gerakan ini bisa mendorong terjadinya proses minimalisasi kesenjangan antara Iran dengan negara-negara maju di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan industrinya. Selain itu, mendorong lahirnya inovasi di bidang industri dan percepatan dalam peningkatan iptek hingga menempati posisi tinggi di kancah internasional.
Masalah ini bisa dilihat dari sistem kesehatan Iran sebagai salah satu faktanya. Kontribusi implementasi pengetahuan, pengalaman, dan staf yang luar biasa menjadikan Iran relatif berhasil menangani penyebaran Covid-19.
Selain itu, Republik Islam Iran juga merupakan satu-satunya negara di kawasan Timur Tengah yang memiliki kemampuan untuk membuat dan meluncurkan satelit untuk tujuan ilmiah dan penelitian, sehingga menempatkan negara ini termasuk salah satu dari lima kekuatan ruang angkasa dunia.
Mengenai masalah ini, Richard Stone, sekretaris Internasional Journal of Science, mengatakan, "Saya akrab dengan komunitas ilmiah Iran dan saya harus mengatakan, meskipun berada pembatasan, tapi mereka menunjukkan inovasi dan fleksibilitasnya yang luar biasa di bawah tekanan. Komunitas ilmiah Iran juga menjaga daya saingnya dalam komunitas akademis. Iran adalah pemimpin dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama ilmu nuklir."
Prestasi ini adalah hasil dari ketangguhan menghadapi berbagai tekanan, dan perkembangan kemampuan ilmiah bangsa Iran menunjukkan tidak ada faktor yang dapat mencegah Iran mencapai puncak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.(PH)