Aug 12, 2020 15:45 Asia/Jakarta
  • Pertanian
    Pertanian

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menamakan tahun 1399 Hs sabagai tahun Lonjakan Produksi. Penamaan tahun ini didasarkan pada tujuan strategis dan makro ekonomi untuk jangka panjang terkait pembangunan dan kemajuan negara di Langkah Kedua Revolusi.

Pertanian dan sumber daya alam merupakan salah satu sektor ekonomi terpenting di Iran mengingat peran vitalnya dalam menjamin kebutuhan makanan yang dibutuhkan serta merealisasikan ketahanan pangan.

Dalam hal kemampuan yang signifikan dalam sumber daya dan faktor produksi, termasuk lahan pertanian potensial, iklim yang beragam, sumber daya alam termasuk hutan dan padang rumput serta sumber daya genetik yang kaya, sektor ini memiliki potensi besar untuk memperkuat infrastruktur ekonomi negara.

Sektor pertanian Iran menyumbang 9,3 persn dari PDB, 20,8 persen menyerap tenaga kerja dan 20 persen dari nilai ekspor nonmigas dan telah mampu mempertahankan posisinya dalam perekonomian negara dan memainkan peran yang efektif dalam Produk Domestik Bruto (PDB), meningkatkan ekspor nonmigas dan membuka lapangan kerja.

Statistik di bagian ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang dilakukan untuk sektor pertanian Iran selama lima tahun rencana pengembangan produk pertanian di Iran, dengan mempertimbangkan tahun-tahun yang minim air, sektor ini akan menikmati pertumbuhan yang stabil dan meningkat. Pertanian di Iran meningkat dari 20 juta ton pada tahun 1356 Hs (1977) menjadi lebih dari 94 juta ton pada tahun 1390 Hs (2011) dan koefisien swasembada pangan negara itu melebihi 93 persen.

Statistik juga menunjukkan bahwa Kementerian Jihad untuk Pertanian tahun lalu mampu meraih prestasi seperti peningkatan kualitas produk pertanian secara kuantitatif dan kualitatif, terutama produk strategis, kemandirian dalam produksi input dasar dan perlindungan serta eksploitasi sumber daya alam sejalan dengan slogan 98 "booming produksi". Sektor pertanian, dengan lebih dari empat juta pengeksploitasi dan pertumbuhan tahunan lebih dari lima persen, berpotensi mencapai pertumbuhan ekonomi 7,8 persen dan nilai ekspor 6,4 miliar dolar.

Lonjakan produksi di sektor pertanian berkaitan langsung dengan sumber daya dan infrastruktur, dan salah satu sumber utama dalam lonjakan produksi pertanian tersebut adalah ketersediaan air. Oleh karena itu, memperhatikan sektor ini dan menciptakan infrastruktur dan pangkalan yang diperlukan untuk pembangunan dan kemakmuran dalam bentuk ekonomi perlawanan dan dengan manajemen jihadis dapat memberikan landasan bagi pembangunan nasional dan keamanan ekonomi bagi negara.

Menurut data statistik, ada kapasitas besar di sektor pertanian Iran dan oleh karena itu akses ke lompatan pertanian dengan bantuan industri dan teknologi baru tidak jauh. Tentunya ada kekurangan dan kendala di bidang ini, dan salah satu tujuan dari penamaan tahun tersebut adalah melipatgandakan upaya untuk menghilangkan hambatan dan mempercepat produksi.

Saat ini, banyak produk pertanian di beberapa provinsi mengalami surplus produksi sehingga mempertahankan nilai produk tersebut memerlukan pengembangan dan promosi industri konversi, peralatan dan fasilitas transportasi dan pengemasan.

Dr. Hoshyar Fard, seorang peneliti dan dosen universitas percaya meskipun sektor pertanian memiliki andil besar dalam PDB negara, namun demikian sektor ini masih memiliki andil kecil dari total investasi negara. Hoshyar Fard percaya bahwa investasi dalam penelitian, pengembangan, dan teknologi pertanian efektif untuk pertumbuhan sektor pertanian. Mengalihdayakan aktivitas sektor pertanian ke sektor swasta dan mengurangi kepemilikan pemerintah merupakan salah satu kebutuhan lompatan dalam produksi pertanian.

Khoshroozadeh, spesialis teknologi komunikasi dari Universitas UPM Malaysia, juga menekankan perlunya kecerdasan dan penggunaan teknologi baru di sektor pertanian, dengan menyatakan, salah satu solusi yang dapat membantu lompatan jangka panjang produksi di sektor pertanian adalah penggunaan teknologi baru.

Saat ini, di banyak negara, teknik cerdas digunakan untuk menghasilkan produk pertanian dengan biaya lebih rendah dan penggunaan sumber daya yang efisien, yang merupakan metode hemat biaya. Selain itu, di bidang kecerdasan pertanian, penggunaan teknologi drone dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesehatan tanaman, irigasi, penyemprotan, dan analisis tanah.

Pengorganisasian lahan mikro dan integrasi lahan pertanian merupakan solusi lain yang diusulkan oleh Dr. Khoshrouzadeh untuk meningkatkan produksi di sektor pertanian. Perbaikan benih di bidang pertanian dan perbaikan bibit di bidang peternakan merupakan masalah lain yang harus lebih diperhatikan dalam lompatan produksi di sektor pertanian.

Diperkirakan dengan infrastruktur yang memadai, terutama air untuk pertanian, tahun ini kita akan melihat lompatan nyata dalam produksi, terutama di bidang pertanian. Para ahli juga memperkirakan bahwa area penanaman tanaman seperti gandum dan jelai (barley) akan meningkat menjadi 5.000 hektar tahun ini karena sumber daya air yang sesuai, dan hasil panen dapat tumbuh hingga 30 persen.

Terlepas dari kenyataan bahwa sektor pertanian menyumbang hampir 12 persen dari total PDB negara, "lompatan produksi" di bidang pertanian, selain menciptakan peluang untuk pengembangan berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, juga mengurangi dampak ancaman nasional seperti sanksi ekonomi dan memainkan peran strategis dalam mencegah kerusahan ekonomi.

Untuk merealisasikan slogan ini seluruh kapasitas pemikiran jihadis dan strategi efektif untuk manajemen dimanfaatkan dengan baik. Faktanya lonjakan produksi akan dapat bergerak dengan dua sayap, industri dan pertanian. Dengan dukungan seperti ini, gerakan untuk meningkatkan produksi di sektor pertanian akan menciptakan berbagai peluang di pengembangan aktivitas ekonomi dan sosial serta mampu mereduksi dampak ancaman nasional seperti sanksi ekonomi.