Mantan Pejabat Intelijen Saudi Adukan MBS ke Pengadilan
Baru-baru ini mantan pejabat senior intelijen Arab Saudi mengajukan pengaduan ke pengadilan atas upaya pembunuhan dirinya di Kanada.
Saad al-Jabri mengatakan bahwa Putra Mahkota Mohammad bin Salman mengirim regu pembunuh ke Kanada untuk membunuhnya. Namun menurutnya, rencana pembunuhan itu berhasil dicegah oleh pihak berwenang Kanada. Al-Jabri kemudian mengajukan dokumen keluhan setebal 107 halaman ke Pengadilan Washington DC.
Peristiwa itu terjadi kurang dari dua minggu setelah Jamal Khashoggi, Kolumnis the Washington Post dan pengkritik kebijakan rezim Al Saud dibunuh oleh regu pembunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Al-Jabri tinggal di pengasingan di Toronto, Kanada. Dia berselisih dengan Mohamad bin Salman (MBS) mengenai berbagai masalah termasuk keputusan untuk melancarkan agresi militer ke Yaman. Dia dipecat dari kabinet pada tahun 2015.
Kini al-Jabri menggugat MBS dan puluhan orang lainnya atas sejumlah kerugian yang ditimbulkan. Dalam pengaduannya, dia mengatakan bahwa MBS "mengirim regu pembunuh" ke Kanada pada Oktober 2018.
Berdasarkan pengaduan al-Jabri, "pasukan pembunuh" terdiri dari anggota kelompok yang dekat dengan MBS yang disebut sebagai Pasukan Macan. Mereka diduga membawa dua tas alat forensik, termasuk seseorang yang tahu cara membersihkan TKP.
Mereka berusaha masuk ke Kanada secara diam-diam dengan bepergian menggunakan visa turis dan berpura-pura tidak saling mengenal.
Menurut al-Jabri, agen perbatasan Kanada mencurigai gerak-gerik mereka. Pihak keamanan menemukan sebuah foto yang menunjukkan beberapa pria bersama-sama. Otoritas Kanada kemudian menggagalkan misi mereka.
Sebelum ini, keluarga al-Jabri menuduh MBS menahan dua anak dewasa dan saudara laki-lakinya untuk memaksanya kembali ke Arab Saudi.
Al-Jabri memainkan peran penting dalam hubungan dan kerja sama keamanan antara Arab Saudi dan Barat, bahkan dia menggambarkan dirinya sebagai sekutu lama badan intelijen AS.
Mantan pejabat senior Arab Saudi itu membuat pengaduan di pengadilan Amerika Serikat karena dugaan komplotan terhadapnya melibatkan pelaku penting di Amerika. (RA)