Sep 08, 2020 19:25 Asia/Jakarta
  • Bendungan di Iran
    Bendungan di Iran

Dicanangkannya tahun 1399 Hs sebagai tahun lompatan produksi oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran yang memiliki berbagai implikasi di berbagai bidang, salah satunya di sektor pertanian.

Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya awal tahun 1399 Hs mengatakan, "Saya telah berulang kali dalam pidato belakangan ini menegaskan bahwa negara harus kuat. Memperkuat negara adalah salah satu tujuan kita,".

"Lompatan produksi yang saya sebutkan tahun ini sebenarnya adalah salah satu sarana kekuatan. Produksi [harus] melompat; Tidak hanya peningkatan produksi yang kami katakan tahun lalu. Lompatan produksi berarti ada pergerakan produksi yang telah dilakukan, tetapi itu itu saja belum cukup. Kita membutuhkan lebih banyak lagi lompatan produksi," ujar Rahbar.

Ayatullah Khamenei dalam pidato yang disampaikan secara visual pada Mei lalu menjelaskan tujuh masalah kompleks produksi, termasuk subsektor pertanian yang harus mendapat perhatian khusus dalam lompatan produksi. Sektor-sektor ini termasuk bidang pertanian, terutama yang berfokus pada produksi tanaman kebutuhan pokok seperti gandum, bijian minyak sayur, tanaman obat dan perikanan, serta swasembada di sektor tersebut dengan menggunakan metode irigasi modern.

Salah satu komponen penting untuk terwujudnya lompatan produksi di bidang pertanian adalah pengelolaan pemanfaatan sumber daya air negara dan  pola konsumsi serta menjaga sumber daya produksi secara berkelanjutan.

Sumber daya air secara umum terbagi menjadi air permukaan dan air tanah. Hampir seluruh konsumsi berasal dari kedua sumber tersebut. Namun ada sumber utama dan terbarukan dari semua sumber daya air adalah curah hujan yang bervariasi dalam waktu dan tempat tertentu. Dalam siklus hidrologi, sumber daya air permukaan dan air tanah benar-benar saling bergantung pada perubahan kondisi yang akan berubah satu sama lain.

Menurut aturan alam ini, selama tahun-tahun curah hujan rendah, volume air yang memasuki bendungan di seluruh negeri menurun, bahkan lebih dari 50 persen.

Untungnya, tahun lompatan produksi dari sudut pandang ini dibarengi dengan peningkatan curah hujan yang signifikan, dan ini menjadi peluang luar biasa dan berharga yang harus dimanfaatkan sepenuhnya.

Tapi masalahnya, hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun-tahun lalu menyebabkan munculnya banjir. Catatan data curah hujan di Iran menunjukkan bahwa jumlah curah hujan pada tahun 1398 Hs mengalami peningkatan signifikan 100 persen dibandingkan dengan periode air yang sama tahun sebelumnya.

 

Bendungan berusia ribuan tahun di Shustar

 

Pada awal tahun 1397 Hs, Iran mengalami tahun air terkering dalam setengah abad terakhir dengan curah hujan 107 mm. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan dalam cadangan air bendungan dan peningkatan kota-kota yang kekurangan air, sekaligus berdampak penurunan kapasitas produksi pembangkit listrik tenaga air, yang diikuti oleh musim panas sulit untuk menyediakan air dan listrik yang berkelanjutan di seluruh negeri. Tetapi, secara tiba-tiba berbagai daerah  di Iran yang telah dilanda kekeringan terus-menerus selama 11 tahun, mengalami curah hujan sangat tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada musim semi tahun lalu.

Selama beberapa tahun terakhir, kekeringan yang terus berlanjut seiring dengan kenaikan suhu di negara ini telah menyebabkan penurunan pengisian air tanah. Secara umum, jumlah curah hujan di Asia Barat dan Iran kurang dari sepertiga dari rata-rata curah hujan dunia. Sumber daya air tawar di Iran lebih rendah dibandingkan wilayah lain di dunia. Oleh karena itu, penekanan dari Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran untuk mengurus semua sektor yang mempengaruhi produksi, termasuk sumber daya dan infrastruktur air, merupakan kunci penting.

Saat ini terdapat 188 bendungan aktif di Iran, tetapi jumlah cadanga airnnya bergantung pada jumlah curah hujan setiap tahun. Program Kementerian Jihad Pertanian mengembangkan model budidaya yang sesuai dengan iklim wilayah yang berbeda di Iran, sehingga sektor pertanian dapat dikelola berdasarkan fasilitas yang tersedia dan mengalami tumbuh kembang dengan mengatasi kekurangannya.

Alireza Haeri, seorang pakar industri menjelaskan tentang pentingnya memperhatikan sektor pertanian dan lompatan produksi. Ia mengatakan, "Iran yang memiliki potensi alamnya yang tinggi, dapat menjadikan ekonomi pertanian sebagai dasar lompatan pembangunan dan produksi di sektor lain, karena banyak industri terkait  dengan sektor ini.Jika sektor pertanian berkembang, maka industri terkait juga akan membuat lompatan,".

Lonjakan produksi produk pertanian dapat menciptakan kapasitas besar yang akan menjadi sumber pendapatan yang signifikan di bidang ekspor. Saat ini, Iran setiap tahun memanen sekitar 130 juta ton produk pertanian dari sekitar 16 juta hektar lahan subur, sebagian besar di antaranya melebihi konsumsi. Dengan menggunakan industri konversi, nilai tambah yang lebih tinggi dapat diciptakan untuk  pasar ekspor .

Pengembangan budidaya hidroponik juga merupakan peluang yang dapat membawa proses peningkatan produksi di berbagai sektor bagi Iran dan pada akhirnya memiliki lebih banyak peluang untuk mensuplai produk di pasar internasional. Lompatan produksi ini sebenarnya merupakan peluang bagi sektor pertanian untuk bekerja lebih keras dan menggandakan insentif untuk meningkatkan hasil dan menciptakan peluang baru bagi ekspor nonmigas, yang merupakan sasaran strategis dalam langkah kedua revolusi.(PH)