Sep 10, 2020 01:23 Asia/Jakarta
  • Optimalisasi Pertanian sebagai Sektor Strategis

Iran adalah salah satu negara dunia yang memiliki empat iklim. Fitur ini jika dipotimalkan dengan baik bisa menciptakan lompatan dalam produksi pertanian di Iran dan peningkatan ekspornya. Oleh karena itu, pemanfaatan kapasitas sektor pertanian dapat memberikan landasan bagi terwujudnya slogan lompatan produksi.

Produksi pertanian di Iran saat ini merupakan sektor ekonomi terbesar setelah sektor jasa, yang menyumbang sekitar 26 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan 26 dari ekspor non-minyak, juga mempekerjakan 23 persen dari total lapangan kerja negara dan memasok lebih dari 80 persen kebutuhan pangan nasional.

Dalam hal produksi, lapangan kerja, ekspor, perlindungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang diberikan Tuhan, pengembangan penelitian dan teknologi serta pengembangan partisipasi masyarakat, menjadi salah satu pilar penting perekonomian dan keamanan nasional. Pertumbuhan sektor ini sangat menentukan pertumbuhan ekonomi.

Ali Kiani Rad, Kepala Lembaga Penelitian Perencanaan Ekonomi Pertanian dan Pembangunan Pedesaan di Kementerian Jihad Pertanian Iran mengatakan bahwa Kementerian Jihad untuk Pertanian memiliki dua strategi utama, lompatan produksi untuk mengurangi impor dan lompatan produksi untuk meningkatkan ekspor.

Selain itu, lompatan produksi melengkapi proyek-proyek ekonomi resistif. Sebab, bagian utama dari impor sektor pertanian terkait dengan minyak sayur dan jagung, vaksin dan obat-obatan hewani dan sampai batas tertentu gula. Dalam hal ini, Kementerian Jihad Pertanian telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produksi dan mengurangi impor produk-produk tersebut.

Proyek lompatan produksi dalam produk pertanian meliputi perencanaan produksi kapas, standar pasokan benih, penyediaan input pupuk dan pestisida, penyediaan mesin dan peralatan mekanisasi, pengendalian faktor-faktor yang merugikan terutama hama, juga pelatihan dan promosi, serta transfer pengetahuan dan alih teknologi internasional. Salah satu program terpenting bidang Iptek kantor kepresidenan yang dilaksanakan tahun ini bekerjasama dengan Kementerian Jihad Pertanian di bidang lompatan produksi mengenai peningkatan produksi benih hibrida dan pestisida biokimia.

 

 bit

 

Peningkatan produksi gula dengan fokus pada peningkatan hasil budidaya bit di musim semi dan pengembangan tanaman bit musim gugur, penyemaian bit di 21 provinsi. Penanaman biji gandum dan jelai, 95 persen benih kultivar lobak musim semi, 40 persen benih biji minyak lainnya seperti kedelai, wijen dan bunga matahari, 25 persen benih jagung dan kapas dan 100 persen benih semanggi di 90 lokasi produksi, dan pengolahan benih di 27 provinsi melalui jaringan yang dilakukan di bawah naungan Organisasi Pusat Kerja Sama Pedesaan Iran.

Hossein Shirzad, Kepala Organisasi Pusat Koperasi Pedesaan Iran menunjukkan bahwa benih sebagai masalah utama produksi dan faktor yang efektif dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan negara dan searah program Markas Besar Ekonomi Resistif Kementerian Jihad Pertanian. Saat ini sekitar 1000 ton benih hibrida musim semi dari telah diproduksi  di industri Shahid Rajaei Khuzestan, diproses dan dikemas dengan kualitas yang diinginkan dan didistribusikan ke seluruh negeri.

Mengenai benih wijen, produksi sekitar 250 ton tanaman tropis dan subtropis telah dimulai di  industri pertanian Shahid Rajaei Khuzestan, dan jika perlu dapat diproduksi hingga 1000 ton. Selain itu, bekerja sama dengan Cotton Research Institute, produksi empat varietas benih kapas yang cocok sebanyak 500 ton sedang dilakukan, yang dapat ditingkatkan hingga 1.500 ton.

Mengingat pentingnya peran penggunaan benih yang sehat dan bersertifikat dalam meningkatkan hasil, produksi benih kentang telah mencapai rekor produksi benih 2000 ton, dan direncanakan untuk meningkatkan jumlah ini menjadi 7.000 ton untuk proyeksi tahun 1404 Hs.

 

tanaman kedelai

 

Benih kedelai juga diproduksi di provinsi Ardabil, Mazandaran dan Golestan yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri sebanyak 2.500 ton. Mengenai produksi benih jagung, 4.000 ton benih jagung dan benih berumur menengah di provinsi Ardabil, Lorestan, Fars dan Khuzestan  menjadi agenda kementerian jihad pertanian.

Dengan langkah-langkah ini, setiap tahun sekitar 590 ribu ton benih unggul, termasuk 540 ribu ton gandum dan 50 ribu ton jelai, akan diperbanyak, diproduksi dan akhirnya dipasok ke petani di seluruh negeri di bawah pengawasan penuh lembaga penelitian. Kondisi tersebut tentunya akan memperkuat peran sektor pertanian dalam mewujudkan slogan lompatan produksi tahun 1999 Hs.

Sektor pertanian, dengan lebih dari empat juta operator dan pertumbuhan tahunan lebih dari lima persen, memiliki kapasitas signifikan yang penting dalam mengurangi ketergantungan ekonomi pada pendapatan minyak, terutama saat ini.

Sektor pertanian saat ini mengklaim memasok sekitar 80 persen energi makanan, 19 persen lapangan kerja, dan 20 persen ekspor non-minyak, dan telah menyumbang perputaran industri yang signifikan.

Dr. Hoshyar Fard, peneliti dan dosen Iran mengemukakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor ekonomi terpenting dan sektor produksi pertama dalam hal nilai tambah. Ia mengatakan,  "Tahun lalu, Kementerian Jihad Pertanian mampu meraih prestasi seperti peningkatan kuantitas dan kualitas hasil pertanian khususnya produk-produk strategis, kemandirian dalam produksi input pokok, serta perlindungan dan pemanfaatan sumber daya alam sejalan dengan slogan 1998 “Pertumbuhan Produksi”. (PH)