Okt 19, 2020 20:36 Asia/Jakarta

Pengadilan banding Inggris menyatakan bahwa sengketa emas US$ 1 miliar yang disimpan di brangkas Bank of England harus dipertimbangkan kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa pengadilan banding Inggris memutuskan untuk memenangkan pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Seperti dilansir Bloomberg, Selasa (6/10/2020), para hakim telah membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah.

Sebelumnya, Inggris dengan tegas mengakui pimpinan oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara. Namun pernyataan pemerintah Inggris tentang Guaido tidak mencerminkan realitas hubungan diplomatik London yang berkelanjutan dengan Maduro.

Menurut Hakim Stephen Males, pengakuan Inggris ini ambigu dan kurang tegas.

Bank sentral Venezuela menggugat Bank of England untuk akses ke emas batangan, yang telah berada dalam ketidakpastian, sejak pejabat AS berhasil melobi rekan-rekan Inggris mereka tahun lalu untuk memblokir upaya Maduro menarik aset tersebut.

Tahun lalu, Inggris mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela sampai pemilihan baru yang kredibel dapat diadakan.

Terkait hal ini, Males mengatakan, Kementerian Luar Negeri harus diminta untuk mengklarifikasi apakah mereka menerima bahwa Maduro menjalankan kekuasaan di lapangan sebagai presiden.

Sementara itu, Pengacara Bank Sentral Venezuela yang ditunjuk Maduro, Sarosh Zaiwalla dalam sebuah pernyataan mengatakan, keputusan pengadilan yang lebih rendah telah menyebabkan situasi yang sama sekali tidak realistis.

Di sisi lain, utusan Guaido di London Vanessa Neumann, mengatakan, Kementerian Luar Negeri Inggris akan memiliki motivasi yang kuat untuk melanjutkan kebijakan luar negerinya dalam mendukung Guaido.

"Pengadilan Inggris tidak akan menyerahkan emas kepada rezim Maduro," ujarnya. (RA)