Lintas Warta 20 Desember 2020
Pukulan Terakhir Trump ke Cina Sebelum Lengser
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sejak pertama kali memasuki Gedung Putih pada Januari 2017, telah menerapkan kebijakan ketat, dan bermusuhan dengan Cina di berbagai bidang mulai dari politik, bisnis hingga keamanan.
Secara terang-terangan Washington mengakui intervensinya di Cina, dengan berbagai dalih termasuk pelanggaran hak asasi manusia, dan dengan beragam cara, serta media.
Langkah terbaru yang dilakukan pemerintah Amerika pada Jumat (18/12/2020) adalah penandatanganan sebuah draf oleh Trump yang berisi larangan penawaran saham perusahaan-perusahaan Cina di bursa efek Amerika.
Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo juga mengabarkan tentang sejumlah instansi baru Cina yang masuk daftar sanksi Washington.
Pompeo mengatakan, merespon berlanjutnya strategi militer dan non-militer, pelanggaran HAM, serta langkah Sekjen Partai Komunis Cina, Xi Jinping di Laut Cina Selatan, Amerika bermaksud menerapkan sanksi terhadap sejumlah instansi baru Cina. Sanksi ini diberlakukan hanya untuk melindungi keamanan nasional, dan kepentingan politik luar negeri Amerika.
Pada hari Jumat (18/12) sekitar 80 perusahaan Cina termasuk perusahaan elektronik raksasa pembuat chip, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), masuk dalam daftar hitam Amerika.