Lintasan Sejarah 9 April 2021
-
Tanggal 9 April 2021.
Yazid bin Abdul Malik bin Marwan Meninggal Dunia
1337 tahun yang lalu, tanggal 26 Sya’ban 105 HQ, Yazid bin Abdul Malik bin Marwan meninggal dunia.
Pasca meninggalnya Umar bin Abdul Aziz, Yazid bin Abdul Malik bin Marwan menjadi khalifah tahun 101 HQ. Yazib bin Abdul Malik adalah seorang yang suka berfoya-foya dan minum minuman keras.
Ia tidak punya perhatian untuk mengelola urusan negara Islam. Terlebih lagi ia memiliki seorang keluarga bernama Hajjaj al-Tsaqafi, seorang haus darah yang mengatur segala urusan.
Yazid bin Abdul Malik bin Marwan di akhir usianya membuktikan tidak dapat melepaskan diri dari hidup berfoya-foya. Tapi tidak beberapa lama orang yang dicintainya meninggal dan kehidupan megahnya berubah menjadi duka. Sang khalifah akhirnya hanya sempat hidup beberapa hari sepeninggal kekasihnya pada 26 Sya'ban 105 HQ.
Baghdad Jatuh ke Tangan Sekutu
18 tahun yang lalu, tanggal 9 April tahun 2003, dalam aksi invasi AS dan sekutunya ke Irak, setelah bertahan sekitar 20 hari, Baghdad akhirnya jatuh ke tangan pasukan AS dan sekutunya.
Jatuhnya Baghdad hanya dalam waktu yang sangat singkat mengejutkan banyak pengamat, karena tadinya, pasukan sekutu diprediksikan akan dilawan secara mati-matian oleh pasukan Garda Republik Irak.
Setelah berhasil menguasai Irak, AS langsung mengklaim kawasan itu sebagai daerah pendudukan dan menempatkan ratusan ribu pasukannya di negeri 1001 malam itu.

Hari Nasional Teknologi Nuklir Iran
14 tahun yang lalu, tanggal 20 Farvardin 1385 HS (9 April 2006), Republik Islam Iran mengumumkan keberhasilannya menguasai teknologi pengayaan uranium untuk kepentingan damai.
Keberhasilan itu didapat berkat kerja keras para ilmuan Iran. Meski menghadapi keterbatasan sarana dan pra sarana akibat embargo negara-negara adi daya, mereka berhasil menyempurnakan proses pengayaan uranium dan membuat sendiri bahan bakar yang diperlukan instalasi-instalasi nuklir. Dengan demikian, Iran telah memastikan diri sebagai bagian dari negara-negara pemilik teknologi nuklir.
Tepat setahun kemudian, Iran mengumumkan berhasil memproduksi bahan bakar nuklir dalam skala industri. Keberhasilan ini dicapai di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional dan sesuai dengan aturan IAEA. Namun, negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat dengan standar gandanya menuntut Iran untuk menghentikan aktivitas nuklir ini.
Di saat yang sama, negara-negara tersebut tidak pernah mempersoalkan rezim zionis Israel yang tidak tunduk kepada aturan IAEA dan menyimpan ratusan bom nuklir di gudang-gudang senjatanya.