Lintasan Sejarah 17 April 2021
Hari ini, Sabtu 17 April 2021 bertepatan dengan 4 Ramadan 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 28 Farvardin 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Qadhi Said Ibnu Sana Al-Mulk Wafat
834 tahun yang lalu, tanggal 4 Ramadan 608 HQ, Abul Qasim Hibatullah bin Ja'far yang dikenal dengan nama Qadhi Said Ibnu Sana Al-Mulk, seorang penyair dan sastrawan terkenal Mesir meninggal dunia.
Qadhi Said Ibnu Sana al-Mulk yang dikenal dengan nama kakeknya, Ibnu Sana al-Mulk, terlahir di Kairo pada tahun 545 Hijriah dari kalangan keluarga yang taat beragama. Keilmuannya di bidang al-Quran dan Nahwu diperolehnya saat belajar dari para ulama di Kairo, sedangkan ilmu-ilmu lainnya ia peroleh dengan berguru kepada para ulama di Iskandariah.
Sejak masih muda, Ibnu Sana al-Mulk sudah menunjukkan minat dan bakatnya yang sangat besar kepada puisi dan sastra. Ia kemudian melahirkan sejumlah karya puisi yang di antaranya berkaitan dengan peristiwa gugurnya Imam Husein bin Ali as di padang Karbala.
Mohammad Amin Mukri, Penyair Kurdi Wafat
35 tahun yang lalu, tanggal 28 Farvardin 1365 HS, Mohammad Amin Mukri, penyair Kurdi meninggal dunia diusia 65 tahun.
Mohammad Amin Shaikholislami Mukri, lahir pada tahun 1300 HS di sebuah desa di Iran bagian Barat. Di masa pendidikannya, ia bertemu dengan penyair besar Kurdi, Abdurrahman Sharafkandi dan kemudian keduan menjadi akrab dan pertemanan ini berlanjut hingga akhir hayatnya.
Shaikholislami Mukri menjadi anggota dewan penulis harian Nishmatan pada usia 21 tahun. Surat kabar Nishmatan melakukan aktivitas bawah tanahnya melawan rezim Shah Pahlevi dan berusaha membongkar penyelewengan dan pengkhianatan rezim ini.
Penulis dan sastrawan Kurdi ini meninggal banyak karya seperti surat perpisahan dalam bentuk puisi dan prosa.
Abdul Aziz Rantisi gugur syahid
17 tahun yang lalu, tanggal 17 April 2004, helikopter Rezim Zionis yang dilengkapi senjata rudal menembaki kendaraan yang dipakai oleh Dr. Abdul Aziz Rantisi, pejuang terkenal Palestina dan pemimpin Hamas. Beliau gugur syahid dalam peristiwa ini.
Rantisi telah dipilih sebagai pemimpin Hamas kurang dari sebulan sebelum Syeikh Ahmad Yasin, mantan pemimpin Hamas diteror.
Rantisi dilahirkan pada tahun 1947 di kota Yafa Palestina. Kecerdaannya menyebabkan beliau berhasil menamatkan pelajaran dalam bidang kedokteran di Universitas Iskandariah pada tahun 1967. Doktor Rantisi sejak usia muda telah melakukan perjuangan melawan Zionis dan akibatnya dia berkali-kali dipenjara. Selepas pembentukkan gerakan Hamas, beliau bergabung dengan kelompok ini dan pada akhirnya menjadi pemimpinnya.
Pada hari ini tahun 2004 beliau gugur syahid setelah diteror oleh antek-antek Rezim Zionis.