Mar 09, 2024 13:34 Asia/Jakarta
  • Menyoal Pandangan Barat terhadap Wanita di Hari Perempuan ?

Negara-negara Barat selalu menyatakan dukungannya terhadap hak-hak perempuan melalui pengeras suara, teriakan, dan iklan, namun dalam praktiknya mereka malah menggunakan hal-hal tersebut sebagai alat.

Kini, dalam rangka Hari Perempuan Internasional, kita simak beberapa kritik dan pertanyaan para pemimpin Revolusi Islam sebagai salah satu pengkritik serius terhadap sikap dan perilaku peradaban Barat modern di bidang perempuan.

Mengapa di lingkungan barat, semakin hari kecerobohan perempuan dalam menjaga harkat dan kepribadian kewanitaannya semakin meningkat dan harkat dan martabat perempuan semakin hari semakin rusak? 

 

 

Mengapa dalam pertemuan-pertemuan resmi yang diadakan di Eropa dan Amerika, perempuan boleh berpartisipasi meskipun dalam keadaan setengah telanjang, tetapi laki-laki harus mengenakan pakaian lengkap, dasi, atau dasi kupu-kupu dan berpartisipasi?

Kenapa perempuan bisa datang seperti itu, [tapi] kalau laki-laki memakai celana pendek di acara formal, misalnya, maka dia dianggap melanggar etika? apa alasannya? Tidak masalah kalau perempuan datang dengan rok mini, tapi kalau pakaian [pria] itu agak tipis, jadi masalah, Mengapa?

Mengapa prostitusi semakin dipromosikan di negara-negara Barat? 

Mengapa homoseksualitas diakui sebagai cara hidup yang progresif, dan jika ada yang mengingkarinya, dianggap sebagai pemikiran yang terbelakang, orang yang terbelakang, bangsa yang terbelakang?

Hal ini dipromosikan baik di lingkungan politik maupun di lingkungan sosial. Presiden, pejabat negara mempromosikannya dan ada pula yang bangga kita seperti ini, mengapa? Logika apa yang mendasarinya?

Mengapa di lingkungan barat yang riang, isu-isu seksual bersifat tripartit atau segiempat, berdasarkan statistik yang mereka berikan dan informasi yang kita miliki dan ketahui. Ini bukan informasi tersembunyi, melainkan informasi terbuka yang bertambah hari demi hari?

Segala hal yang menghancurkan keluarga semakin meningkat dari hari ke hari di Barat. Semua hal ini menghancurkan fondasi keluarga. Kebebasan seksual dan penyebaran hubungan seksual yang berlebihan menghancurkan keluarga.

 

Mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter dalam bukunya berjudul, "A Call to Action: Women, Religion, Violence, and Power" menyampaikan data statistiknya sungguh mengerikan mengenai penyimpangan seksual, statistik amoralitas dan problematika susila lainnya di negara ini.

 

Mengapa hubungan seksual ilegal tidak dihukum, tapi hijab dihukum!  Seorang yang melecehkan perempuan berhijab, lalu dibawa ke pengadilan, menusuk dan membunuh wanita itu di pengadilan, ini tidak masalah bagi Jerman ? Dia terbunuh di pengadilan dengan delapan belas luka tusukan seorang warga Jerman keturunan Rusia.

 

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh Barat, dan mereka tidak menjawabnya, karena tidak ada logika yang bisa mendukungnya.

Seorang Iran, misalnya, seorang pejabat Iran yang berpartisipasi dalam konferensi besar Eropa atau Amerika, ditanya apakah dia setuju dengan homoseksualitas, jika dia menjawab tidak, dia akan dicemooh! Apa penyebabnya? Logika apa yang dimilikinya? Tidak ada jawaban.

Artinya, perilaku Barat terhadap isu perempuan dan isu-isu terkait perempuan serta perilakunya terhadap masyarakat perempuan sudah dilakukan, tidak ada logika di balik tindakannya, itulah sebabnya mereka lari dari pembahasan di bidang tersebut.

Mereka memajukan pendekatannya dengan alat, dan mereka juga pandai dalam hal-hal ini. Mereka membuat film, menulis buku, menulis artikel, memberi uang, memaksa tokoh seni, budaya dan politik, dan lainnya untuk berbicara sesuai kepentingannya. 

Mereka mendirikan pusat-pusat internasional – pusat-pusat yang berkaitan dengan perempuan – dan apa yang disebut organisasi internasional ini menilai, dan menempatkan negara mana pun yang tidak setuju dengan pendekatan mereka di urutan terbawah.

Secara umum kebijakan dan pendekatan peradaban Barat terhadap topik perempuan yang sangat penting dan vital dapat diringkas dalam dua faktor yaitu: mencari keuntungan dan mencari kesenangan.(PH)

 

Tags