Pars Today
Warta Berita 6 Januari 2023
Direktur Departemen Non-Proliferasi dan Kontrol Senjata, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Iran selama bertahun-tahun merupakan negara yang paling berkomitmen terhadap kesepakatan nuklir dibandingkan negara-negara IAEA lain.
Dirjen Organisasi Energi Atom Iran, AEOI mengatakan, kapasitas baru di situs nuklir Fordo dan Natanz, diterapkan berdasarkan aturan Badan Energi Atom Internasional, IAEA, dan tekanan politik serta resolusi bukan jalan keluar.
Perdana Menteri sementara Lebanon mengatakan, bahkan jika Ketua Partai Likud menang dalam pemilu parlemen Rezim Zionis, Knesset, kesepakatan laut Lebanon dengan rezim ini akan terus dilanjutkan.
Komite Pertama Majelis Umum PBB menyusun draf resolusi yang diusulkan oleh Mesir mengenai perlunya rezim Zionis Israel untuk bergabung dengan Traktat Pelarangan Produksi dan Proliferasi Senjata Nuklir dan menempatkan fasilitas nuklirnya di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Draf resolusi ini memperoleh suara mayoritas, 153 suara mendukung, termasuk dukungan dari Republik Islam Iran.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) fokus terhadap kerusuhan di Republik Islam Iran. Dia mengatakan, meskipun pemerintahan Joe Biden menganggap diplomasi sebagai cara terbaik untuk mencegah pencapaian senjata nuklir, namun sekarang fokus Washington adalah untuk mendukung kerusuhan di Iran.
Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami dilaporkan bertemu dengan Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi.
Ketua Badan Energi Atom Iran mengatakan, Republik Islam Iran berharap Badan Energi Atom Internasional IAEA, melaksanakan pengawasannya secara netral, profesional dan independen.
Inilah perkembangan dunia hari ini yang kami rangkum dalam program warta berita dunia. Selamat mengikuti....
Emir Qatar dalam pidatonya di Majelis Umum PBB menekankan pencapaian kesepakatan nuklir yang adil bagi Republik Islam Iran.