Solusi Iran di Pertemuan BRICS Membuka Jalan bagi Perkembangan Regional dan Internasional
-
Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran
Pertemuan BRICS pertama setelah keanggotaan Iran diadakan di Nizhny Novgorod, Rusia, di mana Republik Islam Iran akan mempresentasikan solusinya untuk perkembangan regional dan internasional.
Pertemuan para menteri luar negeri BRICS, serta pertemuan meneri-menteri luar negeri BRICS dan negara-negara berkembang yang dihadiri para menteri luar negeri 10 negara BRICS, diselenggarakan selama dua hari mulai 10 hingga 11 Juni di Nizhny Novgorod, Rusia .
Ini merupakan pertemuan pertama kelompok BRICS setelah keanggotaan Iran.
Kelompok BRICS adalah kelompok internasional yang dipimpin oleh negara-negara ekonomi baru.
BRICS merupakan singkatan pertama dari lima negara besar yaitu Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, yang dikenal sebagai kekuatan ekonomi baru.
Sejak tahun 2009, pemerintah negara-negara BRICS telah mengadakan pertemuan tahunan.

Iran di masa kepresiden Sayid Ebrahim Raisi serius ingin bergabung dengan kelompok ini hingga akhirnya pada tahun 2023, kabar keanggotaan Iran dalam kelompok BRICS resmi diumumkan.
Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, saat menghadiri pertemuan ini dan menjelaskan posisi Republik Islam Iran mengenai perkembangan regional dan internasional, akan bertemu dan berdiskusi dengan para menteri luar negeri dan ketua delegasi yang berpartisipasi dalam dua pertemuan tersebut.
Setibanya di Nizhny Novgorod, Rusia, Bagheri Keni mengatakan, BRICS adalah kelompok ekonomi internasional terbesar yang memainkan peran di luar kerangka unilateralisme Barat dan dengan kehadiran negara-negara penting. Kehadiran Republik Islam Iran dalam kelompok ini menunjukkan posisi dan pentingnya negara kita dalam sistem multilateralisme.
Dalam pertemuan ini, isu-isu penting hubungan internasional, solusi untuk mendorong tata kelola global, penyelesaian konflik dalam platform multilateral, dengan fokus pada peningkatan pengaruh negara-negara berkembang, akan diperhatikan dan dibahas.
Para menteri luar negeri negara-negara BRICS juga akan menentukan peta jalan pengembangan kemitraan strategis antara negara-negara anggota dan akan memberikan konteks yang diperlukan untuk menyelenggarakan KTT BRICS ke-16, yang akan diadakan di Kazan, Rusia, dengan kehadiran para presiden. .
Negara-negara anggota BRICS menempati 30% luas daratan dunia dan 42% populasi dunia, serta memiliki posisi ekonomi yang signifikan di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan dimulainya masa kepresidenan Sayid Ebrahim Raisi, Republik Islam Iran merencanakan dan menetapkan tujuan untuk menggunakan kapasitas kelompok BRICS dan bekerja sama dengannya.
Keanggotaan Iran dalam kelompok BRICS juga merupakan peluang baru bagi anggota lain dalam kelompok ini untuk mendapatkan manfaat dari kemampuan politik dan ekonomi Iran.
Iran, karena posisi geopolitiknya yang istimewa, dapat meletakkan dasar bagi lebih banyak kerja sama di antara anggota kelompok tersebut di bidang politik dan ekonomi.
Iran, sebagai salah satu produsen terbesar energi didunia dan produk industri, akan menjadi pasar yang cocok untuk investasi dan kerja sama lebih lanjut dengan anggota kelompok BRICS.
Salah satu tujuan penting kelompok BRICS adalah mendirikan bank khusus bagi anggota kelompok ini, yang memfasilitasi pertukaran keuangan antarnegara anggota.
Membangun platform dan kerja sama ekonomi yang sesuai telah menjadi salah satu tujuan penting kelompok BRICS, dan proses ini akan dipercepat dengan keanggotaan Iran.
BRICS, dengan kehadiran Iran, merupakan simbol kerja sama politik dan ekonomi serta kemitraan antara negara-negara independen yang tidak memandang Amerika dan Barat untuk pembangunan dan tujuan masa depan, dan berusaha membentuk kutub ekonomi baru dan kuat melawan Amerika dan sekutu Barat Gedung Putih.(sl)