AS Memeringatkan Keputusan Iran untuk Membalas Dendam terhadap Israel
Juru bicara dan koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika mengatakan, "Janji balas dendam Iran terhadap Israel harus ditanggapi dengan serius setelah teror kepala Biro Politik Hamas di Tehran.
Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas dan salah satu pengawalnya gugur syahid pada Rabu (31/7) dini hari ketika kediaman mereka di Tehran diserang.
Sekaitan dengan hal ini, Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pesannya pada hari Rabu (31/7), sambil berbela sungkawa atas kesyahidan pemimpin mujahid pemberani dan terkemuka ini, menekankan kepada Umat Islam dan Front Perlawanan serta bangsa besar Palestina, Rezim Zionis penjahat dan teroris, menewaskan tamu mulia kami di rumah kami sendiri, dan membuat kami berduka, tapi Rezim Zionis telah membuka kesempatan untuk menerima hukuman berat bagi dirinya.
Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian juga menilai teror syahid Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik Hamas, sebagai tanda kebuntuan kebijakan rezim Zionis dan mengatakan, Rezim Zionis akan segera melihat akibat dari aksi terorisnya.
Dalam hal ini dan sesuai dengan laporan IRNA, John Kirby, Juru Bicara dan Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, pada Kamis (1/8) waktu setempat, saat memperingatkan tentang janji balas dendam pemerintah Iran terhadap Israel, menyatakan, Iran sejauh ini telah membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan. dan keinginan untuk menyerang Israel.
Selain itu, mengutip tiga pejabat AS. situs Amerika Axios melaporkan, Pemerintahan Biden yakin bahwa Republik Islam Iran berencana menyerang Israel sebagai pembalasan atas teror Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas di Tehran, dan Amerika Serikat sedang bersiap menghadapi serangan ini.
Sesuai dengan laporan ini, Pentagon dan Komando Pusat AS sedang mempersiapkan dan mengerahkan peralatan militer AS di Mediterania Timur dan Laut Merah.(sl)