Israel Setujui Jeda Perang, Tapi Bukan Gencatan Senjata di Gaza
Jaringan Al Jazeera mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa rezim Zionis telah menyetujui masa senjata selama tiga hari untuk memvaksinasi anak-anak di Gaza dan bukan gencatan senjata.
Tehran, Parstoday- Al Jazeera hari Jumat (30/8/2024) dalam laporannya mengungkapkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa setelah mengkonfirmasi kasus polio pertama pada bayi di Gaza setelah 25 tahun, perang akan dihentikan sementara dan secara regional sampai ratusan ribu orang mendapat vaksinasi polio. anak-anak di daerah ini akan dimungkinkan.
Selain itu, dalam lanjutan laporannya Al-Jazeera ini menyebutkan bahwa sesuai kesepakatan, penyerangan seharusnya dihentikan selama delapan jam sehari, dari pukul enam pagi hingga pukul tiga sore.
Al-Jazeera menambahkan, jumlah hari penghentian permusuhan setidaknya adalah tiga hari, oleh karena itu berpotensi diperpanjang setelah itu.
Pada akhirnya, rezim Zionis, yang khawatir epidemi polio di Gaza akan menyebar ke wilayah pendudukan, setuju untuk menghentikan perang selama tiga hari guna melakukan vaksinasi di wilayah tersebut, dan sekarang Organisasi Kesehatan Dunia telah mengambil tanggung jawab atas tindakan ini.
Sementara itu, Jihad Islam Palestina mengumumkan dalam pernyataannya bahwa rezim Zionis telah menolak usulan gencatan senjata di Gaza.
Jihad Taha, Juru Bicara Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) sebelumnya juga mengatakan bahwa gerakan ini setuju dengan usulan gencatan senjata yang diajukan Sekjen PBB selama sepekan.
Jihad Taha menyatakan Hamas telah mengumumkan kesepakatannya pada 16 Agustus, ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengumumkan gencatan senjata selama satu minggu.
Juru bicara Hamas mengatakan bahwa gerakan ini juga meminta semua organisasi dan lembaga kemanusiaan untuk memenuhi tugas kemanusiaan mereka terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan penjajah juga harus menyetujui gencatan senjata ini.
Sejak 7 Oktober 2023, rezim Zionis dengan dukungan penuh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.(PH)