Babak Baru Pembangkangan Tentara Zionis terhadap Netanyahu
Sejumlah tentara Zionis menyatakan perringatan jelas kepada perdana menteri rezim genosida Israel, "Mereka akan menghentikan dinas militer jika tidak ada kesepakatan mengenai pembentukan gencatan senjata dan pertukaran tawanan."
Menurut laporan Mehr News, menurut media-media Zionis, 130 tentara tentara rezim Israel, dalam peringatan jelas yang disampaikan kepada kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan, Mereka akan menolak untuk bertugas di militer jika tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata untuk pertukaran tawanan Israel dan Palestina.
Kantor berita Palestina Shahab juga melaporkan meningkatnya ruang lingkup perpecahan dan protes di tubuh masyarakat para pemukim Zionis dan di kalangan prajurit militer rezim ini terhadap para kepala kabinet perang rezim Zionis.
Sumber-sumber medis di Wilayah Pendudukan juga mengakui bahwa sejak 7 Oktober 2023, 19.475 tentara Zionis telah dipindahkan ke rumah sakit di utara Palestina yang diduduki akibat tembakan roket yang terus menerus dari Lebanon.
Sebelumnya, Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu dalam pidatonya menentang perlawanan Islam di Lebanon, dan menyatakan bahwa dengan meluasnya serangan rudal ke Lebanon, para pengungsi Zionis akan kembali ke pemukiman di utara Wilayah Pendudukan secepat mungkin, tapi mendapat balasan dari Hizbullah dengan tembakan roket dan rudal besar-besaran terhadap para pemukim
Sejak Senin pagi, 23 September, tentara Zionis melancarkan serangan besar-besaran di berbagai wilayah Lebanon selatan dan hingga kini masih berlangsung.
Menghadapi serangan militer rezim Zionis yang menyasar warga sipil, Hizbullah Lebanon juga melakukan beberapa operasi terhadap posisi dan pemukiman Zionis di utara Palestina yang diduduki, dan dalam beberapa hari dan jam terakhir, mereka membombardir posisi rezim Zionis dengan meluncurkan ratusan roket.(sl)