Meski Dilarang Israel, Pasukan Lebanon Dampingi Warga Sipil Pulang ke Selatan

Parstoday - Media-media Lebanon, mengabarkan masuknya warga dan pasukan pemerintah Lebanon, ke wilayah Al Adisa dan Maroun Al Ras, di selatan negara itu.

Pasukan pemerintah Lebanon, Minggu (26/1/2025) mendampingi warga sipil yang dihadang pasukan Rezim Zionis, saat memasuki desa-desa mereka di selatan negara itu di Al Adisa dan Maroun Al Ras.

Meski ditentang oleh Rezim Zionis, pasukan Lebanon, tetap memasuki wilayah Maroun Al Ras, di selatan Lebanon, untuk mendampingi warga sipil yang berusaha kembali ke rumah-rumah mereka setelah gencatan senjata berakhir hari ini.

Stasiun televisi Sky News mengutip sumber militer Lebanon melaporkan, pasukan Rezim Zionis, hingga saat ini sudah ditarik mundur dari 18 distrik di selatan Lebanon.

Militer Lebanon mengumumkan, akibat serangan tentara Israel, terhadap warga sipil dan pasukan Lebanon, seorang tentara negara ini terbunuh ditembak tentara Israel, di Dahira, selatan Lebanon, dan seorang tentara lain terluka di Meiss El Jabal.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani Lebanon dan Rezim Zionis, hari ini, Minggu, 26 Januari 2025 adalah hari terakhir gencatan senjata 60 hari, dan pasukan Israel, harus ditarik mundur dari wilayah Lebanon.

Meskipun demikian, pasukan Israel, malah melarang warga sipil Lebanon Selatan kembali ke rumah mereka, tapi warga sipil pemberani Lebanon, ramai-ramai pulang ke rumah mereka tanpa mengabaikan peringatan pasukan Israel.

Sejumlah warga sipil Lebanon, dan tentara pemerintah Lebanon, sampai sekarang dikabarkan gugur karena ditembak oleh pasukan Israel di selatan Lebanon. (HS)