Aktivis Pro-Palestina Kedua Dideportasi dari AS
(last modified Sun, 16 Mar 2025 04:04:20 GMT )
Mar 16, 2025 11:04 Asia/Jakarta
  • Aktivis Pro-Palestina Kedua Dideportasi dari AS

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengonfirmasi bahwa mahasiswa India lainnya yang berpartisipasi dalam protes pro-Palestina di Universitas Columbia dideportasi setelah visanya dicabut.

Tehran, Pars Today-Sebuah video yang dirilis oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memperlihatkan mahasiswa Universitas Columbia asal India, Ranjani Srinivasan di bandara untuk meninggalkan Amerika Serikat.

AFP melaporkan, pengusiran mahasiswa asal India ini dilakukan menyusul meningkatnya penindasan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump terhadap warga negara asing yang terlibat dalam unjuk rasa anti-Zionis dan pro-Palestina yang meluas di Amerika Serikat.

Departemen Luar Negeri AS mencabut visa mahasiswi India ini dan menuduhnya "mendukung kekerasan dan terorisme."

Menurut Wakil Jaksa Agung AS, Departemen Kehakiman AS juga sedang menyelidiki apakah Universitas Columbia menyembunyikan keberadaan imigran ilegal di kampus.

Investigasi tersebut merupakan bagian dari upaya Trump yang lebih luas untuk mengekang protes anti-Israel, yang dipandang pemerintahannya sebagai dukungan terhadap Hamas.

Kamis lalu, agen federal melaksanakan surat perintah penggeledahan di dua asrama Universitas Columbia. Tidak ada penangkapan yang dilakukan dan tidak jelas siapa yang menjadi sasaran pihak berwenang. Namun, pada hari Jumat, 14 Maret, pihak berwenang mengumumkan tindakan terhadap dua orang yang terkait dengan protes tahun lalu.

Seorang wanita Palestina yang berpartisipasi dalam protes di luar Universitas Columbia pada bulan April ditangkap oleh agen imigrasi federal di New York.

Sementara itu, Universitas Columbia juga menghadapi konsekuensi keuangan yang parah.

Pemerintahan Trump baru-baru ini membatalkan pendanaan federal sebesar $400 juta, yang sebagian besar untuk penelitian medis, sebagai tanggapan atas protes administrasi universitas terhadap tindakan militer Israel di Gaza.(PH)