PM Lebanon: Serangan terhadap Saida adalah Pelanggaran Nyata Kedaulatan Lebanon
-
Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam
Pars Today - Perdana Menteri Lebanon menilai serangan pesawat-pesawat tempur Israel di Lebanon selatan merupakan serangan yang jelas terhadap kedaulatan nasional dan pelanggaran resolusi internasional.
Seorang pemimpin Hamas Hassan Farhat dan dua orang lainnya gugur syahid dalam serangan udara Israel di sebuah apartemen perumahan di Saida, Lebanon selatan.

Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, kantor Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam mengeluarkan pernyataan yang berbunyi, "Serangan terhadap kota Saida atau wilayah lain di wilayah Lebanon merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negara dan pelanggaran nyata terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701 dan perjanjian terkait pengaturan keamanan untuk menghentikan tindakan permusuhan."
Perdana Menteri Lebanon menekankan perlunya memberikan tekanan internasional yang maksimal kepada rezim Israel untuk memaksanya segera menghentikan serangannya, terutama di wilayah permukiman.
Nawaf Salam menambahkan, Penghentian total operasi militer di kawasan tersebut merupakan kebutuhan mendesak dan tak terelakkan untuk menjaga stabilitas dan keamanan Lebanon serta mencegah meluasnya konflik.
Pada Kamis malam dan Jumat pagi, rezim Zionis Israel melakukan sejumlah serangan terhadap wilayah di Lebanon selatan, termasuk Naqoura, Nabatieh, dan Saida, yang mengakibatkan kerusakan di wilayah sasaran dan gugurnya para syahid Saida.
Menurut laporan ini, tentara Israel telah menargetkan wilayah Wadi Jezzine di Lebanon selatan dalam serangan lainnya.
Meskipun perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November 2024, rezim Zionis Israel terus menargetkan Lebanon selatan dengan dalih menyerang target-target Hizbullah.
Bertentangan dengan perjanjian gencatan senjata, rezim Zionis Israel tidak menyelesaikan penarikannya dari Lebanon selatan dalam waktu yang ditentukan (18 Februari) dan terus mempertahankan kehadirannya di lima bukit utama negara itu.(sl)