Mencermati Urgensi Kunjungan Araghchi ke UEA
-
Bendera Iran
Pars Today - Sayid Abbas Araqchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, yang melakukan perjalanan ke Abu Dhabi, bertemu dan mengadakan konsultasi dengan Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan pada hari Senin, 12 Mei, Menteri Luar Negeri Iran dan Menteri Luar Negeri UEA membahas status terkini hubungan bilateral di berbagai bidang.
Sambil meninjau perkembangan regional, kedua pihak menekankan perlunya lebih banyak kerja sama dan koordinasi antara kedua negara untuk memperkuat keamanan dan stabilitas di kawasan.
Menteri Luar Negeri Iran, yang menyatakan rasa muak dan penyesalan yang mendalam atas genosida dan pembunuhan terus-menerus terhadap warga Muslim Palestina di Gaza dan Tepi Barat, serta agresi dan tindakan teroris rezim terhadap Lebanon, Suriah, dan Yaman, menilai bahwa menghadapi ekspansionisme rezim pendudukan dan pelanggaran hukum yang berkelanjutan memerlukan upaya dan tindakan serius dari negara-negara regional dan Islam.
Pertemuan tersebut juga membahas proses perundingan tidak langsung Iran-AS, dan Menteri Luar Negeri Iran memberi pengarahan kepada mitranya dari Emirat tentang perkembangan terbaru terkait masalah ini.

Esmaeil Baghaei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Araqchi akan mengadakan pembicaraan dan bertukar pandangan dengan pejabat tinggi UEA tentang hubungan bilateral dan perkembangan regional dan internasional selama kunjungan ini, yang berlangsung dalam kerangka konsultasi berkelanjutan Republik Islam Iran dengan negara-negara tetangganya.
Republik Islam Iran dan negara-negara yang berbatasan dengan Teluk Persia selatan memiliki banyak peluang untuk kerja sama ekonomi dan bahkan keamanan, mengingat kapasitas ekonomi yang besar dan lokasi geografis khusus wilayah ini.
Kunjungan Araqchi ke Abu Dhabi juga ditujukan untuk meningkatkan interaksi bilateral dan pendekatan diplomatik Iran untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara tetangganya.
Araqchi telah melakukan perjalanan ke sebagian besar negara-negara Teluk Persia selatan dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Luar Negeri Iran melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan kemudian Qatar awal minggu ini, dan kemudian mengadakan putaran pembicaraan kelima dengan Amerika Serikat di Muscat, ibu kota Oman, dengan Steve Witkoff, kepala negosiator Gedung Putih.
Hubungan Iran dengan negara-negara yang berbatasan dengan Teluk Persia selatan telah positif dan interaktif serta kooperatif dalam beberapa tahun terakhir, dan Tehran terus terlibat dalam diplomasi bilateral dan multilateral dengan negara-negara tetangganya terlepas dari campur tangan dan sabotase dari luar kawasan.
Memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga telah menjadi kebijakan permanen bagi Tehran, dan meskipun ada pembicaraan tidak langsung dengan Amerika Serikat, tidak ada perubahan dalam kebijakan strategis Republik Islam Iran di kawasan untuk memperluas kerja sama dengan negara-negara Arab di Teluk Persia.
Dalam sejarah panjang hubungan Iran-UEA, hubungan ekonomi telah menjadi salah satu elemen terpenting dan positif dalam hubungan bilateral, dan UEA terus menjadi salah satu dari lima mitra dagang teratas Iran di bidang perdagangan.
Potensi ekonomi yang dapat dipertukarkan antara kedua negara di bidang transit, energi, transportasi, perawatan kesehatan, dan investasi sangat luas.
Faktor efektif lain yang semakin menyoroti perlunya kerja sama antara Iran dan UEA adalah upaya untuk menyelesaikan krisis keamanan di masyarakat Islam, yang sebagian besar muncul karena intervensi negara-negara trans-regional.
Kebijakan bertetangga baik dan hubungan persahabatan dengan negara-negara tetangga merupakan salah satu tujuan Republik Islam Iran; karena terdapat banyak kesamaan budaya, ekonomi, politik, dan keamanan antara Iran dan negara-negara Arab di Teluk Persia, termasuk UEA, yang penguatannya memerlukan konsultasi dan kerja sama berkelanjutan.
Kunjungan Araqchi ke Abu Dhabi merupakan kelanjutan dari konsultasi diplomatik Iran di kawasan tanpa dipengaruhi oleh negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat.
Pembicaraan bilateral dan multilateral Iran dengan negara-negara di tepi selatan Teluk Persia juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara negara-negara di kawasan untuk menghadapi krisis yang diciptakan rezim Zionis.(sl)