Balas Resolusi Dewan Gubernur IAEA, Iran Operasikan Pusat Pengayaan Uranium Baru
(last modified Fri, 13 Jun 2025 03:30:00 GMT )
Jun 13, 2025 10:30 Asia/Jakarta
  • Balas Resolusi Dewan Gubernur IAEA, Iran Operasikan Pusat Pengayaan Uranium Baru

Pars Today – Kepala Badan Energi Atom Iran, AEOI, merespons resolusi Dewan Gubernur IAEA, dengan mengeluarkan perintah pengoperasian sebuah pusat pengayaan uranium baru.

Mohammad Eslami, Kamis (12/6/2025) mengatakan bahwa pusat pengayaan uranium baru tersebut terletak di lokasi yang aman, dan menggantikan mesin-mesin generasi awal di pusat pengayaan uranium Fordow dengan mesin-mesin canggih generasi keenam.
 
Kementerian Luar Negeri Iran, dan AEOI, menanggapi resolusi Dewan Gubernur IAEA, yang disusun dan diusulkan oleh tiga negara Eropa yaitu Jerman, Prancis, dan Inggris, didukung Amerika Serikat.
 
Resolusi anti-Iran, di Dewan Gubernur IAEA, yang dirilis hari ini mendapatkan 19 suara setuju, tiga negara menentang yaitu Burkina Faso, Cina dan Rusia, sementara 11 negara lain abstain.
 
Kemlu dan Badan Energi Atom Iran, mengecam langkah yang dilakukan AS dan tiga negara Eropa, dalam mengusulkan resolusi anti-Iran di Dewan Gubernur IAEA, dan menyebutnya sebagai upaya memperalat kembali Dewan Gubernur sesuai motif politik, dan tanpa memperhatikan profesionalisme serta hukum.
 
“Republik Islam Iran selalu menjaga komitmennya terkait IAEA Safeguard, dan sampai sekarang laporan-laporan IAEA tidak pernah sekali pun menyinggung ketidakpatuhan Iran pada komitmennya atau penyimpangan dalam isi serta aktivitas nuklirnya,” kata pernyataan Kemlu Iran dan AEOI.
 
Pada saat yang sama, imbuhnya, AS, Jerman, Prancis, dan Inggris, menutup mata atas sikap Israel yang menolak menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir, NPT, dan diam di hadapan ancaman rezim itu untuk menyerang fasilitas nuklir negara penandatangan NPT.
 
“Di sisi lain AS, Inggris dan Prancis, tidak melaksanakan komitmen mereka terkait Pasal 6 NPT untuk melucuti senjata nuklir, dan Jerman, menjadi lokasi penempatan senjata-senjata mematikan dan anti-kemanusiaan ini,” tegas pernyataan itu.
 
Menurut Kemlu Iran dan AEOI langkah empat negara itu sepenuhnya membuat kredibilitas IAEA diragukan, dan mengungkap jelas politisasi lembaga ini.
 
Kemlu Iran dan AEOI mengumumkan, “Kami berkesimpulan bahwa kebijakan interaksi dan kerja sama memberikan hasil kontraproduktif. Maka dari itu dengan berterimakasih atas negara-negara anggota Dewan Gubernur IAEA, yang menentang atau abstain atas resolusi itu, kami mengecam negara-negara yang menyetujui.”
 
“Sebagaimana sebelumnya telah kami sampaikan, Republik Islam Iran, tidak punya jalan lain selain membalas resolusi tersebut. Instruksi-instruksi yang diperlukan untuk mengoperasikan sebuah pusat pengayaan uranium baru sudah dikeluarkan oleh Kepala Badan Energi Atom Iran,” pungkasnya. (HS)